Direktur Utama PT Bio farma (Persero) Honesti Basyir saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Rapat ini juga membahas program pemulihan ekonomi nasional, profit perusaan (Capex) dan operasional perusahaan (Opex), dan Lain-lain. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menjawab soal kabar harga vaksin Covid-19 di negara lain yang lebih murah ketimbang Indonesia. Honesti mengatakan setiap negara memiliki kebijakan masing-masing terkait subsidi vaksin sehingga akan berpengaruh terhadap harga.
“Kita tidak bisa membandingkan soal harga. Setiap negara punya kebijakan yang berbeda. Vaksin di Indonesia bahkan gratis karena dibayarkan pemerintah,” katanya dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 19 November 2020.
Namun, menurut Honesti, tak semua vaksin di Indonesia gratis. Sebab, pemerintah akan memiliki dua program imunisasi vaksin Covid-19, yakni vaksin subsidi dan mandiri.
Vaksin mandiri ditawarkan bagi masyarakat dengan kemampuan tertentu. Sedangkan vaksin gratis diberikan kepada kelompok masyarakat seperti peserta penerima bantuan subsidi BPJS Kesehatan.
Di samping itu, harga vaksin tak bisa disandingkan karena antar-negara memiliki kerja sama yang berbeda dengan organisasi-organisasi dunia. Beberapa negara, kata Honesti, telah memperoleh dukungan dari aliansi vaksin, seperti Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI).
“Mereka (GAVI) menawarkan semacam self financing kepada negara maju untuk mendapatkan akses terhadap vaksin sendiri. Situasi ini harus kita lihat karena di masing-masing negara akan berbeda,” ucapnya. <!--more--> Sinovac dalam surat resminya menyampaikan ada beberapa komponen pembentuk harga vaksin Covid-19. Salah satunya investasi pada studi klinis fase ketiga, terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Faktor pembentuk harga itu juga berlaku untuk pembelian dari Indonesia. Ia memastikan perusahaan mengikuti prinsip-prinsip produsen.
Informasi tersebut disampaikan manajemen Bio Farma pada Oktober lalu. Kala itu, Bio Farma menyatakan harga vaksin tidak mungkin terlalu murah karena biaya pengiriman tiap dosisnya saja sekitar US$ 2.