TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum salah satu nasabah PT Bank Maybank Indonesia Tbk. menceritakan kronologi hilangnya dana senilai Rp 72 juta dari rekening kliennya.
Gading Satria Naingolan, kuasa hukum Candraning Setyo, nasabah Maybank warga Blulukan, Colomadu, Karanganyar, mengatakan kasus itu berawal pada Juni 2020.
Saat itu handphone milik korban yang terkoneksi dengan internet banking bank terkait secara tiba-tiba kehilangan sinyal. Dia pun lantas mengurus ke salah satu kantor provider di wilayah Laweyan untuk mengurus sim card-nya.
Gading memaparkan saat sinyal komunikasi itu hilang, handphone sang nasabah tidak bisa digunakan seperti SMS, Whatsapp, atau telepon. Lantas, Candra diberikan sim card baru saat mengurus di kantor provider.
Selang beberapa saat, Candra hendak mencetak rekening koran. Namun, terjadi lima transaksi yang tidak pernah dia lakukan. Diduga pembobolan berlangsung saat Candra kehilangan sinyal komunikasi.
"Ada lima transaksi pada 11 Juni 2020, pukul 13.24 WIB sampai 13.32 WIB. Ada transfer ke dua rekening bank masing-masing Rp 25 juta, lalu ada tiga top up ke layanan pembayaran sebesar Rp 9,8 juta, Rp 9,9 juta, dan Rp 2,9 juta," kata Gading seperti dilansir solopos.com, Rabu, 18 November 2020.