Hari Ini Bank Indonesia Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan 4 Persen

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 19 November 2020 04:37 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4 persen pada Rapat Dewan Gubernur atau RDG 18-19 November 2020 ini.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka dalam jangka pendek ini. Namun penurunan lebih lanjut tidak akan berdampak signifikan pada sisi permintaan kredit.

"BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga kebijakan BI7DRR di level 4 persen pada RDG bulan ini meskipun masih terdapat ruang penurunan," katanya kepada Bisnis, Rabu, 18 November 2020.

Josua menjelaskan beberapa faktor yang mendukung penurunan suku bunga, yaitu stabilnya rupiah yang didorong oleh kondisi keseimbangan eskternal dan tingkat inflasi yang rendah.

Pada Oktober 2020, neraca perdagangan tercatat mengalami surplus US$ 3,61miliar, menandakan kebutuhan impor, terutama bahan baku masih cenderung rendah karena kondisi kapasitas produksi yang belum pulih sejak pandemi Covid-19.

Hal ini juga terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia bulan Oktober yang masih tercatat dalam fase kontraktif. Kapasitas produksi yang belum membaik ini merefleksikan sisi permintaan perekonomian masih lemah.
<!--more-->
Di samping itu, Indeks Kepercayaan Konsumen pada Oktober 2020 tercatat menurun dan penjualan ritel masih terkontraksi sekitar 10 persen secara tahunan.

"Secara keseluruhan, kinerja manufaktur pada kuartal IV 2020 belum mengindikasikan tren perbaikan yang signifikan, mempertimbangkan sisi permintaan domestik yang masih cenderung lemah dan keyakinan konsumen belum pulih sekalipun mobilitas masyarakat menunjukkan tren perbaikan," katanya.

Lemahnya permintaan domestik tercermin juga dari permintaan kredit yang lesu, tetapi pada saat yang sama dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh lebih tinggi.

BI telah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 100 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Meski demikian, suku bunga perbankan belum turun secepat penurunan suku bunga acuan.

"Penurunan rata-rata tertimbang suku bunga deposito sebesar 113 bps dan rata-rata suku bunga kredit 86 bps. Penurunan itu saja belum dapat mendorong permintaan kredit mengingat aktivitas produksi belum pulih signifikan karena sisi permintaan yang masih lemah," katanya.

Oleh karena itu, menurut Josua, justru penurunan suku bunga acuan lebih lanjut belum dapat mendongkrak kembali permintaan kredit. Dia menilai stimulus kebijakan fiskal akan lebih berdampak dalam mengungkit sisi permintaan.

Dia menambahkan, peran kebijakan fiskal yang bersifat countercyclical masih diperlukan di tengah kondisi pandemi Covid-19 untuk mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

Jika kebijakan fiskal dapat mendorong sisi permintaan dan berimplikasi pada peningkatan aktivitas produksi, maka penurunan suku bunga acuan dapat bekerja lebih produktif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan Bank Indonesia mempertahankan acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di 4 persen. Adapun BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur BI pada pekan depan, 19 November 2020,.

"Kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di angka 4 persen," kata Hans dalam keterangan tertulis, Minggu, 15 November 2020.

BISNIS

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya