Jokowi Minta Kadin Dampingi 2 Juta Petani Swadaya Hingga 2023

Rabu, 18 November 2020 13:58 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan sejumlah petani tebu setelah acara silaturahmi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mendengar keluhan para petani tebu dari berbagai daerah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia untuk memberikan pendampingan kepada dua juta petani swadaya pada 2023. "Saya menunggu komitmen (pendampingan) dua juta petani swadaya di 2023, saya yakin Kadin mampu," ujar dia dalam webinar, Rabu, 18 November 2020.

Jokowi mengatakan pada mulanya telah meminta Kadin untuk memberikan pendampingan kepada satu juta petani swadaya guna memperkuat inisiatif kolaborasi di sektor pangan. Namun, ia mendengar bahwa permintaanya itu sudah dilakukan pada awal 2020. Sehingga, ia meningkatkan target itu untuk 2023.

Dia berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif bisa mendongkrak sektor pangan sebagai sektor ekonomi baru untuk membuka lebih banyak lapangan kerja guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

Jokowi berujar saat ini banyak negara di dunia yang menyatakan pentingnya pengembangan sektor pangan. Bukan hanya untuk merespons krisis pangan akibat pandemi, namun juga meningkatnya kebutuhan pangan sejalan dengan melonjaknya populasi penduduk di seluruh dunia.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Situasi ini, menurut dia, membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan. "Kebutuhan sangat besar, pasar sangat besar, dan akan terus tumbuh," tutur Jokowi.

Namun demikian, pengembangan sektor pangan membutuhkan cara baru yang inovatif, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau yang memperbaiki daya dukung lingkungan dan menyejahterakan petani.

"Kita harus melompat dengan cara baru dengan skala produksi besar dengan peran sentral korporasi petani dengan mengedepankan nilai tambah pada tahap on farm maupun off farm dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan produktif dan memberikan kesejahteraan lebih baik kepada petani dan sektor pendukungnya," ujar Jokowi.

Karena itu, Jokowi mendukung inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, serta para off taker. Ia meminta inisiatif kolaborasi seperti hortikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu terus diperbarui, sehingga produktivitas dan nilainya meningkat. "Ini perlu direplikasi dan di-copy ke daerah lain."

Baca: Selain Zuhairi Misrawi, Berikut Daftar Pendukung Jokowi di Komisaris BUMN

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

15 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

10 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

12 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya