Perusahaan Chairul Tanjung Akan Beli Saham Bank Bengkulu, Sudah Sejauh Mana?

Rabu, 18 November 2020 07:56 WIB

Chairul Tanjung. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah menanggapi proses pembelian saham oleh perusahaan milik Chairul Tanjung, PT Mega Corpora. Ia menyatakan telah menerima surat resmi persetujuan pembelian saham perseroan dari PT Mega Corpora.

"Surat resmi persetujuan pembelian saham dari PT Mega Corpora sudah disampaikan ke Bank Bengkulu. Saat ini kami sedang mempersiapkan proses administrasi untuk kesiapan PT MC menyetorkan dananya untuk pembelian saham Bank Bengkulu," kata Fanny, Selasa, 17 November 2020.

Mega Corpora diperkirakan menyetorkan dana untuk pembelian saham Bank Bengkulu dalam waktu tidak lama lagi. Dengan demikian, Bank Bengkulu akan dapat memenuhi komitmen mencapai modal inti di atas Rp 1 triliun dan bisa naik kelas ke BUKU 2. Hal ini seperti diatur dalam dalam Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2020 tentang kewajiban modal inti minimum bank sebesar Rp 1 triliun sampai akhir tahun.

Namun Fanny belum bisa menyebutkan berapa porsi pembelian saham Mega Corpora tersebut. Hal ini baru akan ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar akhir November ini.

Tapi jika mengacu kepemilikan saham Mega Corpora di Bank Sulteng dan Bank Sulutgo, porsi kepemilikan saham masing-masing sebesar 24,9 persen. "Kami akan RUPSLB pada 23 atau 24 November," ucap Fanny.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, Mega Corpora merupakan sub holding dari bisnis keuangan CT Corpora, grup usaha yang dimiliki pengusaha nasional Chairul Tanjung. Mega Corpora merupakan pemegang saham pengendali (PSP) PT Bank Mega Tbk.

<!--more-->

Kepemilikan saham Mega Corpora di Bank Mega sebesar 58 persen, sedangkan sisanya merupakan saham publik. Bank Mega memiliki total aset sebesar Rp 103,82 triliun per 30 September 2020 dan labanya tumbuh 27,77 persen yoy menjadi Rp 1,76 triliun.

Mega Corpora juga memiliki saham di PT Bank Mega Syariah dengan kepemilikan saham sebesar 99,99 persen. Total Aset Bank Mega Syariah mencapai Rp 9,52 triliun per 30 September 2020, dan laba bersihnya tumbuh 109,62 persen yoy menjadi Rp 63,6 miliar.

Sementara Bank Sulutgo tercatat memiliki total aset sebesar Rp 17,17 triliun per September 2020, serta laba bersih sebesar Rp 141,39 miliar atau tumbuh 7,68 persen yoy. Adapun Bank Sulteng memiliki total aset sebesar Rp8,21 triliun per September 2020 dan laba bersih Rp133,17 miliar atau tumbuh 54,02 persen yoy. Jika pembelian saham Bank Bengkulu terealisasi, maka ini akan menjadi BPD ketiga yang dimiliki CT Corpora.

Sebelumnya Mega Corpora juga mengumumkan rencananya akuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI). Dalam akuisisi tersebut, PT Hakimputra Perkasa akan menjual 3,08 miliar saham miliknya di Bank Harda ke PT Mega Corpora.

Jumlah itu setara dengan 73,71 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Akuisisi menunggu RUPSLB Bank Harda yang menyetujui pengambilalihan saham dan izin dari OJK.

BISNIS

Baca: Tak Mampu Bayar Utang, Perusahaan Retail Milik Chairul Tanjung Digugat PKPU

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

5 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

6 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya