Holding BUMN Pangan Ditargetkan Kelar Tahun Ini, Ada Tahapan Merger

Senin, 16 November 2020 16:56 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir mendatangi rumah duka Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, 9 September 2020. Mendiang Jakob akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis, 10 September 2020. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta – Wacana pembentukan gabungan usaha alias holding badan usaha milik negara (BUMN) di sektor pangan kembali bergaung. Sekretaris Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo), Boyke Andreas, membenarkan entitasnya menjadi salah satu calon anggota yang sedang bersiap melebur ke dalam holding tersebut.

“Kalau sesuai arahan Kementerian BUMN, memang diupayakan terbentuk akhir tahun ini,” ujarnya kepada Tempo, Ahad 15 November 2020.

Dalam diskusi grup (FGD) Konsolidasi BUMN Pangan yang diadakan di Jakarta pada Kamis lalu, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI direncanakan sebagai induk holding tersebut. Selain Perum Perindo, holding akan dianggotai PT Berdikari (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), serta PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).

Dari pembahasan terakhir, menurut Boyke, peleburan ditargetkan untuk menjaga stabilitas harga dan stok berbagai komoditas penting, seperti beras, daging, dan ikan.

Tanpa membeberkan urutan pembentukan holding secara lengkap, dia mengatakan terdapat tahap merger entitas, salah satunya antara Perindo dan Perinus. Hasilnya, Perindo menjadi entitas survivor atau yang menerima penggabungan, kemudian diproses menjadi anak usaha Rajawali Nusantara.

Advertising
Advertising

“Kami mewakili klaster perikanan,” tuturnya. “Menyuplai ikan segar maupun olahan.”

Dalam diskusi daring beberapa waktu lalu, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto, sudah membenarkan penunjukannya perusahaannya sebagai poros holding. Saat ini RNI tercatat memiliki 11 anak usaha yang membidangi agroindustri, alat kesehatan, serta perdagangan yang didukung 48 cabang distribusi di seluruh Indonesia.

<!--more-->

“Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan,” katanya.

Dari aspek rantai produksi, kata dia, gabungan usaha pelat merah ini akan menjadi penyedia komoditas strategis. “Kami off taker dari teman-teman yang selama ini berperan dalam mata rantai penyediaan pangan, seperti petani plasma, nelayan, koperasi, badan usaha milik desa dan sebagainya.”

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, mengatakan peternakan merupakan salah satu sektor yang harus dijangkau BUMN. Program pembibitan sapi, dia mencontohkan, sulit berkembang lantaran digarap oleh peternak rakyat. “Karena investasinya harus jangka panjang,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, Tempo belum berhasil menghubungi perwakilan Kementerian BUMN terkait rencana realisasi holding pangan, baik melalui pesan pendek maupun panggilan telepon.

Dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, menyebut holding pangan akan mendukung pemerataan produksi perikanan, termasuk ekspansi areal penangkapan. Fasilitas perikanan yang masih terkonsentrasi di kawasan barat Indonesia pun bisa diperluas. “Meningkatkan produksi di wilayah timur," katanya.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah, justru meminta holding BUMN pangan tak mengusik rantai pasok komoditas yang banyak dipegang swasta, seperti beras.

“Seharusnya bermain di komoditas yang masih sepi, seperti jagung atau sagu, kan bisa menjadi alternatif produk karbohidrat selain beras,” ucapnya. Holding pun didesak menjadi penyedia subtitusi komoditas yang sarat impor, seperti gula.

Baca: Kontrak Baru Adhi Karya Naik 20,8 Persen pada Oktober 2020

YOHANES PASKALIS | ANTARA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

6 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

9 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

9 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

10 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya