TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp7,5 triliun (di luar pajak) pada Oktober 2020. Angka ini naik 20,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp6,2 triliun (di luar pajak).
"Sehingga nilai total order book sebesar Rp38,0 triliun (di luar pajak)," kata Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 16 November 2020.
Parwanto menjelaskan realisasi perolehan kontrak baru yang diraih BUMN konstruksi itu pada Oktober 2020 terdiri dari pembangunan Jalan Malinau-Semamu di Kalimantan Utara (Rp193,2 miliar), pembangunan Jalan Bypass Bandara Lombok-Mandalika Fase 2 (Rp160,9 miliar) dan pengaman Sungai Beringin di Jawa Tengah (Rp147,6 miliar).
Selanjutnya Pos Lintas Batas Negara Daerah Natuna di Kepulauan Riau (Rp121,1 miliar), Bendungan Leuwi Keris di Jawa Barat (Rp111,0 miliar), dan sisanya didominasi oleh proyek bendungan (Rp164,1 miliar), serta proyek lainnya yang terdiri dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pasar, rumah sakit, properti, dan lain-lain (Rp389,5 miliar).
Ada pun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru Oktober 2020, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 90 persen, properti sebesar 9 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.