Ini yang Dicemaskan Ekonom Jika Pemerintah Hapus BBM Premium
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 16 November 2020 11:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan langkah pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM bersubsidi) atau Premium pada Januari 2021 hanya formalitas. Sebab, kebijakan ini telah menjadi tujuan lama yang pelan-pelan sudah direalisasikan.
“Memang itu diniatkan sudah lama dan sistematis. Faktanya Premium sudah sulit ditemukan di SPBU terutama Jawa, Madura, dan Bali,” kata Bhima saat dihubungi, Senin, 17 November 2020.
Bhima menilai tanpa wacana penghapusan BBM Premium pada 2021, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) telah mengurangi distribusi bahan bakar bersubsidi ini dalam beberapa tahun terakhir. Dia menganggap kebijakan tersebut memaksa masyarakat memilih BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
“Dengan dalih masyarakat sudah mampu menggunakan BBM non-Premium,” ucapnya.
Menurut Bhima, semestinya pemerintah dan Pertamina menunda wacana penghapusan BBM Premium secara total di tengah krisis. Kebijakan tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat kelas menengah rentan miskin semakin terjepit.
Apalagi, tutur dia, penghapusan BBM Premium tak juga dibarengi dengan penurunan harga BBM non-subsidi ditengah anjloknya harga minyak dunia. Kondisi ini akan berimbas pada makin melemahnya daya beli masyarakat kelompok terbawah.
<!--more-->3
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RM Karliansyah sebelumnya mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran udara dari penggunaan BBM kendaraan bermotor. Hal itu dibarengi dengan rencana Pertamina mengurangi penyaluran BBM jenis Premium.
"Syukur alhamdulillah Senin malam lalu saya bertemu dengan direktur operasi Pertamina, beliau menyampaikan per 1 Januari 2021 Premium di Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) khususnya itu akan dihilangkan, menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," kata Karliansyah dalam diskusi virtual, Jumat, 13 November 2020.
Baca: Pengamat: Saatnya Pemerintah Menghapus BBM Premium dan Turunkan Harga Pertamax
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FAJAR PEBRIANTO