TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia akan mendapat tambahan pinjaman US$ 500 juta dari Bank Dunia pada 2009 dari US$ 1,4 miliar menjadi US$ 1,9 miliar. "Pinjaman itu akan dipakai untuk refinancing dan program yang sedang berjalan, seperti infrastruktur pendidikan, kesehatan, penguatan pemda, dan PNPM," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta, Kamis (16/10).
Tahun ini Indonesia mendapat pinjaman serupa sebesar US$ 1,8 miliar. Selain itu, Bank Dunia juga memberikan pinjaman siaga atau standby loan sebesar US$ 2 miliar. Paskah menjelaskan pinjaman siaga hanya akan dipakai ketika perekonomian Indonesia pada 2009 kurang dari 6 persen. "Kami harus melihat dulu pertumbuhannya pada kuartal satu 2009. Tujuan pinjaman ini untuk memperkuat ekonomi domestik," katanya.
Penguatan ekonomi dapat dicapai melalui pembiayaan infrastruktur dan penguatan program Jaring Pengaman Sosial, seperti PNPM dan BLT. Sorta Tobing
Tahun ini Indonesia mendapat pinjaman serupa sebesar US$ 1,8 miliar. Selain itu, Bank Dunia juga memberikan pinjaman siaga atau standby loan sebesar US$ 2 miliar. Paskah menjelaskan pinjaman siaga hanya akan dipakai ketika perekonomian Indonesia pada 2009 kurang dari 6 persen. "Kami harus melihat dulu pertumbuhannya pada kuartal satu 2009. Tujuan pinjaman ini untuk memperkuat ekonomi domestik," katanya.
Penguatan ekonomi dapat dicapai melalui pembiayaan infrastruktur dan penguatan program Jaring Pengaman Sosial, seperti PNPM dan BLT. Sorta Tobing
