Jouska Punya Utang Rp 290 Juta ke Konsultan Media, Ini Rinciannya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 12 November 2020 06:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jouska Finansial Indonesia ternyata memiliki utang ke konsultan media bernama Media Buffet senilai sekitar Rp 290 juta. Konsultan media ini ditunjuk untuk menangani krisis hubungan masyarakat (public relations crisis) yang memukul Jouska sekitar bulan Agustus 2020 lalu.
CEO Media Buffet Bima Marzuki menyebutkan perusahaan yang dipimpin oleh Aakar Abyasa Fidzuno ini punya tunggakan layanan jasa yang belum dibayar. Bima lalu menjelaskan panjang lebar soal awal mula pertemuannya dengan Aakar hingga memutuskan untuk menyanggupi penawaran kerja sama yang berakhir dengan wanprestasi.
Menurut Bima, awalnya aktivitas hubungan masyarakat Jouska ditangani oleh konsultan media lain. Namun, sejak Jouska mulai tersandung kasus investasi di pertengahan tahun ini konsultan media tersebut mundur dan merekomendasikan Media Buffet sebagai gantinya.
Bima mengaku dihubungi langsung oleh Aakar pada awal Agustus 2020 dan mereka bertemu. Setelah melalui beberapa perbincangan serta menyepakati besaran biaya jasa yang akan dikenakan, Media Buffet resmi disewa oleh Jouska per 14 Agustus 2020.
Media Buffet, kata Bima, pada awalnya memberi tawaran dan dua opsi yakni pertama tanda tangan quotation lalu DP atau DP saja menyetujui untuk meng-hire perusahaan. "Dia akhirnya DP (down payment) Rp 90 juta lalu saya kasih surat kontrak,” tuturnya, Rabu, 11 November 2020.
Lebih jauh Bima menjelaskan, jenis kerja sama yang dipilih oleh Jouska dalam menggunakan jasa Media Buffet adalah untuk mengatasi PR crisis yang menerpa Jouska. Dalam jenis kerja sama itu, perhitungan biaya jasa menggunakan hitungan jam kerja.
<!--more-->
Bima menyebutkan jumlah jam kerja standar untuk menangani PR crisis adalah 65 jam. Namun, dalam kerja sama dengan Jouska tersebut, jumlah jam kerja membengkak dan mengerek biaya jasa yang dikenakan.
Adapun total jam kerja yang dijalani Tim Media Buffet untuk manajemen krisis untuk Jouska lebih dari 100 jam kerja. Total jam kerja itu mulai dari periode fact finding dan wawancara dengan advisor Jouska, koordinasi dengan tim pengacara, hingga mendampingi Aakar dalam konferensi pers tanggal 1 September 2020.
“Waktu ada pelaporan dari nasabah ke Polda, Aakar juga meminta kami untuk cek ke sana, lalu ikut mendampingi juga, sehingga saat itu secara total 65 jam itu sudah habis dan terus tambah,” tutur Bima.
Di akhir periode, jumlah tagihan yang dibebankan kepada Aakar atau Jouska adalah Rp 202 juta di luar down payment yang telah diberikan. Biaya itu meliputi jasa pendampingan dan manajemen krisis, hingga biaya operasional seperti sewa hotel dan konsumsi untuk konferensi pers.
Dengan memasukkan sejumlah biaya itu, Bima menyebutkan total tagihan yang harus dibayarkan Jouska sekitar Rp 290 juta. "Itu kami sudah diturunin. Kalau jamnya nggak lebih, mungkin sekitar Rp 190 jutaan," ucapnya. Total tagihan itu juga sudah didiskon banyak karena mengecualikan biaya hotel, misalnya. "Hotel, makanan, harusnya di-reimburse karena semua pakai uang kami."
Bima menyebutkan, pada saat pihaknya menagih pembayaran ke Jouska, Aakar meminta keringanan untuk membayar dan meminta perpanjangan termin penagihan dengan alasan belum memiliki dana. Di tengah periode tersebut, Media Buffet akhirnya mundur sebagai konsultan media Jouska per 2 Oktober. Sebab, pihaknya banyak menemukan kejanggalan dan ketidaksesuaian pernyataan Jouska dengan fakta di lapangan.
<!--more-->
Hingga kerja sama usai, Aakar maupun pihak Jouska tidak menunjukkan tanda-tanda akan melunasi tagihan atas jasa konsultasi dan pendampingan tersebut. Aakar malah menuding Media Buffet tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. “Terakhir saya WhatsApp, dia terang-terangan nggak mau bayar, malah nyalahin," ucap Bima.
Aakar saat itu malah menyebutkan strategi yang dijalankan Media Buffet salah. "Harusnya nggak usah konferensi pers, katanya kita maksa. Padahal dari awal kami udah kasih opsi-opsi, kalau A ini pros-cons-nya, kalau B begini. Semua pilihan atas persetujuan dia,” ucap Bima.
Bima mengaku telah tiga kali mengirimkan tagihan secara resmi yang dialamatkan ke kantor Jouska di kawasan Cipete Raya, Jakarta Selatan. Namun hingga kini tidak direspons.
Sebelumnya Bima pernah berencana membawa ini ke pengadilan melalui gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara (PKPU) bersama bekas tim pengacara Aakar yang dikabarkan memiliki tagihan kepada Jouska juga. “Waktu itu tim lawyer-nya sempat ngajak buat PKPU-in tapi sekarang tidak ada kabar lagi karena mereka juga belum dibayar. Kalau tidak salah mereka tagihannya malah lebih besar, miliaran. Karena lawyer kan mahal ya,” tutur Bima.
Bila sejumlah langkah penagihan ini tak direspons, kata Bima, Media Buffet berencana melakukan somasi terhadap Jouska. Terkait hal ini, Bisnis.com sudah menghubungi Aakar Abyasa dan pihak Jouska untuk mengonfirmasi persoalan tagihan tersebut, tapi hingga berita ini ditulis belum mendapatkan respons.
BISNIS
Baca: 35 Klien Laporkan Kerugian Akibat Jouska Senilai Rp 3 Miliar ke Polisi