BPK: Pemerintah Wajib Tuntaskan Masalah Keuangan Rp 8,97 T dalam IHPS I 2020

Rabu, 11 November 2020 11:02 WIB

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi pada rapat dengan Panitia Khusus (Pansus) Angket Pelindo II di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 2 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi mengingatkan pemerintah bahwa tindak lanjut dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2020 bersifat wajib. Semua potensi kerugian sampai kekurangan penerimaan harus diselesaikan.

"BPK wajib mendorong agar bisa tuntas 100 persen," kata Achsanul saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 10 November 2020.

Sebelumnya dalam IHPS I 2020 ini, BPK telah menemukan 13 ribu lebih masalah menyangkut ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dan kelemahan sistem pengendalian intern. Nilainya mencapai Rp 8,28 triliun.

BPK merinci bahwa masalah ini pun kemudian dapat mengakibatkan kerugian senilai Rp 1,79 triliun. Lalu, potensi kerugian Rp 3,3 triliun dan kekurangan penerimaan Rp 3,19 triliun.

Sisanya, ada masalah terkait ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp 692,05 miliar. Sehingga, totalnya menjadi Rp 8,97 triliun, yang diungkap BPK di 13.567 permasalahan di 7.868 temuan.

Adapun IHPS I 2020 ini menyangkut laporan keuangan sejumlah instansi pada tahun 2019. Rinciannya yaitu satu Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), 86 Kementerian Lembaga, 1 Bendahara Umum Negara, 1 Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, 541 Pemerntah Daerah, dan 4 Badan lainnya.

Saat ini, BPK menyebut sejumlah entitas terkait telah mulai menindaklanjuti masalah terkait penerimaan dan kekurangan penerimaan. Caranya dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas negara, daerah, atau perusahaan selama proses pemeriksaan.

Tapi, total yang diserahkan baru sebesar Rp 670,5 miliar, yang lebih dari separuhnya merupakan penyetoran dari pemerintah pusat, BUMN, dan Badan lainnya. Nilai Rp 670,5 miliar ini baru mencakup 8 persen saja dari nilai kedua komponen yang sebesar Rp 8,28 triliun.

Penyerahan aset atau setoran ke kas negara inilah yang harus tuntas 100 persen. Achsanul mengatakan saat ini angka baru 8 persen karena ada pengaruh dari pandemi Covid-19.

Sebab sejak Maret 2020, banyak pegawai pemerintah yang masih bekerja dari rumah. "Alasan klise sih, tapi itu memang fakta," kata dia.

Di sisi lain, nilai permasalahan yang ditemukan BPK menurun. Dalam IHPS I 2019, ada 14.965 masalah dengan nilai Rp 10,35 triliun. Sementara dalam IHPS I 2020, ada 13.567 masalah dengan nilai Rp 8,97 triliun.

Menurut Achsanul, ini belum tentu menunjukkan perbaikan. Tapi, lagi-lagi karena pandemi Covid-19 yang membuat pengujian terkendala dan pemeriksan ragu dalam kesimpulan pemeriksaan.

Keraguan tersebut kemudian membuat pemeriksa tidak yakin untuk menjadikannya sebuah temuan BPK. "Sehingga memberi peran penting terhadap jumlah temuan yang mungkin semakin turun," ujarnya.

Tempo menghubungi Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari terkait Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I 2020 BPK. Namun, Rahayu belum merespons pesan yang dikirim Tempo. Begitu juga dengan Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

4 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

6 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

23 hari lalu

Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.

Baca Selengkapnya