Efektivitas Vaksin Pfizer Diklaim 90 Persen, Sri Mulyani: Sentimen Positif

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 10 November 2020 11:36 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/@smindrawati)

TEMPo.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kabar perkembangan vaksin terkini memberikan sentimen positif bagi perekonomian. "Vaksin Pfizer memberikan sentimen positif di seluruh dunia," ujar dia dalam acara salah satu televisi swasta, Selasa, 10 November 2020.

Sebelumnya, perusahaan farmasi Amerika, Pfizer, mengumumkan pada Senin 9 November 2020 bahwa berdasarkan data amatan awal, vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memiliki tingkat efektivitas lebih dari 90 persen. Angka itu, jika bertahan hingga analisa akhir, diklaim jauh melampaui efikasi yang diharapkan sebelumnya.

Pfizer menjelaskan soal analisa interim berdasarkan kajian terhadap 94 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama yang muncul dari antara 43 ribuan relawan uji klinis vaksinnya. Analisa itu mendapati kurang dari 10 persen dari jumlah kasus positif itu yang berasal dari relawan penerima suntikan vaksin.

Selebihnya, lebih dari 90 persen, berasal dari mereka yang menerima plasebo atau cairan biasa sebagai kontrol. Lebih jauh, Pfizer menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memberi efek perlindungan tujuh hari setelah pemberian dosis kedua, atau 28 hari setelah yang pertama.

Sentimen positif dari vaksin tersebut diharapkan semakin menguat dengan adanya dampak terpilihnya Joe Biden pada pemilihan presiden di Amerika Serikat. Begitu pula dengan adanya momentum pembalikan ekonomi di dalam negeri.

"Jadi ada berbagai hal yang kita masih akan bekerja lebih keras agar kuartal IV momentumnya semakin kuat," tutur Sri Mulyani.

Dia mengatakan saat ini dunia sudah memasuki bulan ke sembilan atau ke sepuluh dari masa pandemi Covid-19. Persoalan yang mulanya adalah masalah kesehatan itu pun, tutur dia, kini telah merambat menjadi masalah sosial, ekonomi, dan keuangan di seluruh dunia. "Banyak negara yang terdampak sangat dalam akibat pandemi."
<!--more-->
Bahkan, ujar dia, saat ini sejumlah negara di Eropa dan Amerika pun mulai mengalami gelombang kedua Covid-19. Khususnya, menjelang musim dingin mendatang. Karena itu, semua pihak berupaya mengendalikan Covid-19 dengan menekan tingkat kematian dan menggenjot tingkat kesembuhan, termasuk menemukan vaksin yang efektif agar vaksinasi bisa segera dilakukan.

Dia mengatakan penyelesaian masalah ekonomi saat ini harus dilakukan dengan terlebih dahulu menangani sektor kesehatan, yaitu pandemi Covid-19 yang masih belum usai. Ia mengatakan berbagai negara tetap melihat peluang pembalikan ekonomi, namun tetap berhati-hati. Pasalnya, gelombang kedua Covid-19 mulai terjadi di berbagai negara dan menimbulkan kompleksitas dari sisi kebijakan untuk masyarakat.

"Saat mereka harus menghadapi gelombang kedua, maka daya tahan mereka untuk bisa menangani meningkatnya Covid-19 juga akan sangat berbeda dengan gelombang pertama," ujar Sri Mulyani. "Ini harus diwaspadai terutama yang terjadi di berbagai belahan negara maju, seperti Eropa dan Amerika Serikat."

CAESAR AKBAR

Baca juga: Data Awal, Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer Lebih dari 90 Persen

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya