Joe Biden Menang, API Berharap Pangsa Pasar Tekstil RI di AS Tak Diganti Cina

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 10 November 2020 07:31 WIB

President Joe Biden berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Rakhman mewaspadai perbaikan hubungan dagang Cina dengan Amerika Serikat dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Menurut dia, perang dagang Cina vs Amerika Serikat menguntungkan pabrikan tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional berorientasi ekspor lantaran pabrikan lokal bisa mengisi kekosongan pangsa pasar produk TPT asal Negeri Panda.

"Tapi, kami berharap [produk TPT asal] Indonesia tetap punya posisi strategis di mata Biden. Kami berharap pangsa pasar kami [di Amerika Serikat] tidak tereposisi oleh Cina," kata Rizal kepada Bisnis, Senin,m9 November 2020.

Berdasarkan data API, pangsa pasar produk TPT nasional di Amerika Serikat mencapai sekitar 4 persen pada tahun lalu. Adapun, kontribusi produk TPT lokal di pasar global per 2019 mencapai level 2 persen.

Adapun, saat ini pabrikan TPT berorientasi ekspor memiliki tingkat rata-rata utilisasi di atas 80 persen. Sementara itu, rata-rata utilisasi industri TPT nasional berada di kisaran 60 persen, dengan industri hulu TPT memiliki level paling rendah atau di kisaran 50 persen.

Rizal menyatakan permintaan TPT dari Amerika Serikat berkontribusi sekitar 35-40 persen dari total ekspor TPT nasional. Dengan kata lain, pangsa pasar produk TPT Indonesia di Amerika Serikat memiliki peranan penting.

Selain Cina, Rizal menyoroti kesempatan pabrikan TPT asal Vietnam dalam perebutan pangsa pasar Amerika Serikat. Pasalnya, Vietnam telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.
<!--more-->
Karena itu, Rizal menyarankan agar pemerintah bergerak cepat dalam membentuk hubungan diplomasi yang baik dengan presiden anyar Amerika Serikat. "Termasuk juga bagaimana merealisasikan perjanjian dagang yang segera bisa dilakukan untuk minimal mempertahankan ekspor ke Amerika Serikat."

API mendata hingga 2018 nilai ekspor garmen Indonesia masih di bawah US$ 10 miliar, sedangkan Bangladesh dan Vietnam masing-masing hampir menyentuh level US$ 40 miliar dan US$ 30 miliar. Di samping itu, pangsa pasar pakaian jadi Indonesia di pasar global belum dapat menembus level tertingginya pada 2001 atau menembus level 2 persen.

"Kita punya sektor industri yang integral, cuma kelemahan kita tidak ada FTA [free trade agreement] dengan negara tujuan seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat. [Selain itu] upah minimum mereka lebih rendah dibandingkan kita dan produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan kita," katanya

Sebelumnya, Rizal memiliki harapan besar akan peningkatan investasi terkait telah disahkannya UU Omnibus law Cipta Kerja. Pasalnya, BKPM mencatat tren investasi TPT sejauh ini hanya meningkat sedikit dan tidak signifikan.

"Meski kami kira efektivitas dari hasil UU ini akan terjadi pada akhir tahun depan mengingat sekarang PP belum dirilis dan pandemi masih berlangsung," ujar Rizal.

Tak hanya itu, investasi industri dalam negeri pun diharapkan lebih bergairah dalam melakukan ekspansi. Rizal menilai sejauh ini kebanyakan pabrikan lebih menerapkan strategi relokasi. Tren relokasi saat ini pun menyasar Jawa Tengah mengingat daerahnya menawarkan upah yang murah.

Menurutnya, belum lama ini setidaknya ada lima pabrikan yang melakukan relokasi di sejumlah daerah di Jawa Tengah antara lain Boyolali, Brebes, Ungaran, dan lainnya.

"Saya kira akan lebih banyak yang pindah mengingat biaya yang ditawarkan di Jawa Tengah lebih efisien dan infrastruktur yang baik ke pelabuhan dibandingkan jika dari Jawa Barat harus ke Tanjung Priok," kata Rizal.

BISNIS

Baca juga: Kadin Sebut 1.000 Perusahaan Amerika Akan Cabut dari Cina

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

9 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya