Sri Mulyani Proyeksikan Pinjaman PEN Garuda hingga Krakatau Steel Segera Cair
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 9 November 2020 19:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap realisasi pinjaman dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga penyertaan modal negara ke beberapa Badan Usaha Milik Negara segera rampung.
"Beberapa PP penanaman modal pemerintah di beberapa BUMN hampir selesai. Diharapkan segera terealisasi," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah, Senin, 9 November 2020.
Berdasarkan bahan paparan yang ia sampaikan kepada para anggota dewan, pencairan pinjaman perusahaan pelat merah seperti PT KAI (Persero), Perum Perumnas, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. , PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. , hingga PTPN (Persero) diproyeksikan selesai di pekan ketiga November 2020.
Di samping pinjaman itu, Sri Mulyani mengatakan Penyertaan Modal Negara untuk sejumlah perusahaan pelat merah dan lembaga juga ditargetkan terealisasi mulai pekan pertama November hingga pekan kedua Desember 2020.
Untuk menggenjot penyaluran dana PEN tersebut, Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah melakukan sejumlah perubahan beleid, antara lain Peraturan Pemerintah yang bisa membuat PT SMI lebih banyak membantu pemerintah daerah.
Selain itu, perubahan juga dilakukan agar PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) bisa memberi jaminan ke proyek non-infrastruktur. Begitu pula dengan PT Sarana Multigriya Finansial yang aturannya direvisi.
<!--more-->
"Agar instrumen pemerintah bisa terus ditingkatkan karena kebutuhan PEN akibat Covid-19 ini dan program pemulihan ekonomi begitu sangat banyak yang harus direvisi," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Berdasarkan catatan DJKN, terdapat empat BUMN yang akan memperoleh PMN dengan skema bantuan langsung atau direct support. Total dana PMN ini mencapai Rp 15,5 triliun.
Keempat entitas yang menerima suntikan modal adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang memperoleh dana Rp 4 triliun; PT Hutama Karya (Persero) yang memperoleh Rp 7,5 triliun; PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp 1,5 triliun; dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebesar Rp 500 miliar. Keempatnya disebut sangat terdampak pandemi corona.
Sedangkan lima BUMN lainnya tercatat bakal memperoleh pinjaman bersifat indirect support atau tidak langsung. Pinjaman dikucurkan dengan skema special mission vehicle (SMV).
Total pinjaman itu mencapai Rp 19,65 triliun. Adapun kelima perusahaan yang dimaksud memperoleh bantuan adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp 8,5 triliun; PT KAI (Persero) sebesar Rp 3,5 triliun; PT PTPN (Persero) senilai Rp 4 triliun; PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar Rp 3 triliun; dan Perum Perumnas sebanyak Rp 650 miliar.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY
Baca: Sri Mulyani: Ada Saja yang Nyinyir ke Saya Soal Utang, Ya Enggak Apa-apa