Joe Biden Dinyatakan Menang Pilpres AS, IHSG Diprediksi Rawan Aksi Ambil Untung

Reporter

Caesar Akbar

Minggu, 8 November 2020 10:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan pasar saham dunia, termasuk di Indonesia, pada pekan depan akan menguat menyambut kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).

Namun demikian, tutur Hans, pasar akan sangat rawan mengalami aksi ambil untung akibat kenaikan yang banyak pada pekan lalu dan potensi sengketa politik di AS. "Resistance IHSG di level 5,381 sampai 5,500 dan Support di level 5,246 sampai 5,161," ujar dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 8 November 2020.

Pemilu Amerika Serikat berlangsung 3 November 2020. Dari hasil prediksi perhitungan tidak resmi, kata Hans, menunjukkan Biden berhasil memenangkan pemilu dengan 290 elektoral.

Demokrat berdasarkan prediksi berhasil memenangkan suara di Georgia lagi sejak terakhir kali 1992 dan Arizona sejak 1996. "Pelaku pasar sangat memperhatikan pemilihan presiden karena mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat ke depannya," ujar Hans.

Ia mengatakan potensi sengketa pemilu sangat mungkin terjadi. Hal ini tidak lepas dari metode pemilihan umum yang dilakukan, di mana diizinkannya penggunaan pos untuk mengirim surat suara.

Di beberapa negara bagian penting yang menentukan perhitungan suara, Trump telah mengajukan gugatan hukum sehingga menaikkan ketidakpastian pasar. Pemilu yang berakhir di pengadilan dikhawatirkan akan membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.
<!--more-->
Kemenangan Biden, menurut Hans, membawa potensi perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat tidak menjadi lebih buruk. Ada harapan perang dagang AS dengan Cina, Eropa, dan Meksiko akan berhenti. Ini cenderung membuat risiko pasar turun dan menurunkan votalitas pasar.

Sehingga, diperkirakan mata uang dunia menguat terhadap dolar, termasuk Yuan, Euro, dan lainnya. "Rupiah tidak tertinggal dan dalam beberapa hari mengalami penguatan signifikan. Ini juga mendorong dana masuk ke aset berisiko di emerging market," kata Hans.

Di sisi lain, Hans memperkirakan harapan stimulus fiskal AS yang besar bakal sedikit berkurang menyusul potensi gagalnya gelombang biru Demokrat. Partai Republik diperkirakan masih akan mengontrol Senat dan partai Demokrat di DPR AS. Hal ini diprediksi menjadi keuntungan bagi pasar negara berkembang.

Di samping pemilu AS, kenaikan kasus Covid 19 menjadi perhatian pelaku pasar. Peningkatan kasus telah memaksa beberapa Negara melakukan penguncian kembali dan cenderung menghalangi trend pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.

"Penguncian ekonomi akibat pendemi berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi dan berpotensi mendorong pasar saham terkoreksi," tutur dia.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Sentimen Positif dari Perkembangan Pilpres AS Diprediksi Terus Kuatkan IHSG

Advertising
Advertising

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

10 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

7 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

7 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

7 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya