Menristek Ungkap Penyebab Obat Modern Asli Indonesia Kalah Populer dengan Impor

Jumat, 6 November 2020 20:19 WIB

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan keterangan di kantor Graha BNPB Jakarta, Senin 6 April 2020. (ANTARA/Humas BNPB)

TEMPO.CO, Jakarta – Obat modern asli Indonesia atau Omai dinilai masih kalah populer dengan obat-obat berbahan baku impor. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan masalah utama yang dihadapi negara adalah dokter-dokter di dalam negeri belum terbiasa memberikan resep obat modern asli Indonesia kepada pasiennya.

“Misalnya ada omai untuk penyakit ginjal, tapi dokter sudah terbiasa dengan obat berbahan baku impor. Kita harus siasati agar dokter bisa mau beralih ke obat asli Indonesia. Ini adalah problem terbesar,” ujar Bambang dalam acara Dialog Nasional Tempo bertajuk “Pengembangan untuk Kemandirian Obat Nasional” pada Jumat, 6 November 2020.

Bambang berpendapat, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait semestinya berpihak terhadap obat asli Tanah Air melalui kampanye pemanfaatan yang lebih luas. Ia mencontohkan Korea Selatan yang selalu mengunggulkan produk herbalnya, yakni gingseng, di kancah global.

Ketimbang Korea Selatan, Indonesia dianggap belum memiliki fanatisme yang besar terhadap produk omai, yakni obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka di negeri sendiri. Selain itu, masalah lainnya adalah fitofarmakabelum terdaftar dalam obat-obat yang diresepkan di Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN.

Kondisi tersebut membuat fitofarmaka dan OHT tak mampu bersaing dengan obat-obat berbahan kimia yang didatangkan dari negara luar. Dalam hal ini, Bambang menyebut semestinya ada intervensi dari Kementerian Kesehatan untuk merevisi regulasi yang berlaku terkait obat-obatan dalam JKN.

Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences Raymond R. Tjandrawinata membenarkan banyak fasilitas kesehatan di dalam negeri yang belum menggunakan produk omai. Padahal, dari sisi industri, perusahaannya sudah mengembangkan obat berbahan baku herbal sejak 2005.
<!--more-->
“Kendalanya adalah dokter belum mengenal,” katanya. Ia pun mendukung keinginan Bambang untuk memasukkan omai ke daftar obat JKN. “Dengan begitu, kami yakin importasi bisa dikurangi. Efeknya domino dari petani sampai dokter,” ucapnya.

Sementara itu, pendiri Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia atau PDHMI, Hardhi Pranata, mengatakan semestinya Kementerian Kesehatan lebih gencar melakukan sosialisasi terhadap penggunaan obatan-obatan herbal. Dia juga memandang pentingnya perubahan regulasi yang mengatur penggunaan obat omai.

“Perubahan Permenkes sudah urgent agar posisi omai dipakai dalam JKN untuk memudahkan peresepan,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

22 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya