Bos XL Axiata: Perang Harga Industri Telekomunikasi Terjadi Sampai Tahun Depan

Reporter

Antara

Jumat, 6 November 2020 15:38 WIB

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini (kiri), Direktur Komersial XL Axiata Allan Bonke (kedua kiri), Chief Premium Segment Officer XL Axiata Rashad Javier Sanchez (ketiga kiri) dan Vice President XL Axiata Region Jabodetabek Bambang Parikesit (keempat kiri) berbincang dengan pelanggan saat pembukaan XPLOR XL Axiata Tower di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Menyambut Hari Pelanggan Nasional 2018 PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menggelar program khusus bertema Bersama #JadiLebihBaik. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menilai industri telekomunikasi di Indonesia menghadapi persaingan ketat berupa perang harga. Para operator mengeluarkan paket unlimited dalam upaya menarik sebanyak mungkin pelanggan di saat masa pandemi.

"Perang harga sedang terjadi berkepanjangan sampai tahun depan. Sebetulnya perang harga tidak diinginkan oleh semua operator sehingga harus diarahkan kompetisi yang rasional dan wajar," kata Dian dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat, 6 November 2020.

Menurutnya, selama masa pandemi ini hampir semua operator mengeluarkan paket unlimited yang mendorong industri ke arah perang harga. "Apabila efek Covid-19 terhadap industri meningkat, dapat membuat perang harga akan semakin sengit," katanya.

Dia mengatakan seperti halnya sektor industri lainnya, industri telekomunikasi juga sangat terpukul dengan adanya pandemi yang sampai saat ini belum menunjukkan penurunan. Akibatnya, menurut dia, terjadi ketidakpastian luar biasa serta sulit menentukan perkiraan dan asumsi yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan.

"Secara nasional industri telekomunikasi nasional akan tumbuh negatif pada tahun ini dan tahun 2021 diperkirakan juga belum pulih sepenuhnya," kata Dian.

Menurutnya, pandemi berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Tapi turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri.
<!--more-->
Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, yang selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat. "Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak," katanya.

Untuk mempertahankan eksistensi saat pandemi, perusahaan berupaya bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan pandemi Covid-19 tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan.

Hingga akhir September 2020, perusahaan tercatat memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G.

"Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia," katanya.

ANTARA

Baca juga: RUPSLB XL Axiata Putuskan Rombak Jajaran Direksi, Begini Susunannya

Berita terkait

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

14 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

5 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

9 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

10 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

11 hari lalu

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

13 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

14 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

18 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Simak Tips XL Axiata Ini agar Sinyal Internet Lancar Jaya Selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Simak Tips XL Axiata Ini agar Sinyal Internet Lancar Jaya Selama Libur Lebaran

XL Axiata memberikam sejumlah masukan kepada pemudik untuk menjaga kelancaran sinyal internet selama masa libur panjang.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

23 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya