5 Prediksi Imbas Terhadap Ekonomi RI Jika Joe Biden Menang di Pilpres AS

Jumat, 6 November 2020 07:59 WIB

Joe Biden saat berkampanye secara drive-in di Heinz Field in Pittsburgh, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Penghitungan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat masih berlangsung sejak kontes politik itu digelar 3 November 2020. Hingga Jumat dinihari, 6 November 2020 pukul 04.01 WIB, dilansir dari Reuters, calon presiden Joe Biden masih unggul atas petahana Presiden Donald Trump. Biden terpantau mengantongi 253 suara elektoral, sementara Trump 214 suara elektoral.

Keunggulan Biden tersebut membawa sejumlah kalangan untuk menebak-nebak arah kebijakan Abang Sam apabila dipimpin oleh nakhoda baru. Sejumlah ekonom menduga calon presiden dari Partai Demokrat itu akan membawa kebijakan yang jauh berbeda dari presiden saat ini, Trump.

Tempo telah mencatat sejumlah prediksi lima ekonom mengenai lansekap ekonomi apabila Amerika Serikat dipimpin oleh Biden. Berikut ini adalah rinciannya.

1. Perang Dagang Mereda

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, sentimen positif bagi arus perdagangan dunia muncul jika Pilpres benar-benar dimenangkan oleh Joe Biden. Sebab, Joe Biden merupakan antitesis Trump yang ditengarai mampu meredam tensi perang dagang AS-Cina. Perang dagang ini menyebabkan kondisi perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir gonjang-ganjing.

Advertising
Advertising

“Biden akan memberikan approach yang berbeda dengan Trump. AS tidak lagi frontal, tapi bisa menjalin kerja sama yang dialogis terutama dengan negara yang selama ini menjadi rival besarnya, seperti Cina,” katanya saat dihubungi, Kamis, 5 November 2020.

<!--more-->

Tensi perang dagang yang menyurut diharapkan bisa meningkatkan lalu-lintas perdagangan dunia sehingga pertumbuhan ekonomi global pun terdongkrak. Tak khayal, Indonesia akan merasakan dampak dari sentimen positif itu, seperti cerahnya kembali arus perdagangan ke negara-negara maju.

2. Arus Modal Mengalir ke Negara Berkembang

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai stimulus lebih besar yang diinginkan partai pengusung Biden akan mendorong likuiditas dolar di pasar keuangan global, sehingga mendukung potensi penguatan mata uang negara berkembang dan dampaknya aliran modal asing masuk ke negara berkembang.

“Biden dianggap cenderung lebih baik secara umum dalam menjaga stabilitas pasar keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi global dan di AS dengan jumlah stimulus yang besar itu, beda dengan Biden, Trump penuh ketidakpastian, mungkin itu yang kurang disukai pasar,” ujarnya, dilansir dari Bisnis, Kamis, 5 November 2020.

3. Pasar Keuangan Lebih Moncer

Ekonom sekaligus dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah, memberikan gambaran dari sisi lain. Piter mengungkapkan, bila kemenangan di Pilpres AS diraih oleh Biden, pasar keuangan dunia termasuk Indonesia akan lebih moncer. “Ada keyakinan bahwa ketidakpastian dan perang dagang akan berakhir,” tutur Piter.

Dalam kepemimpinannya empat tahun mendatang, Biden diyakini dapat memberikan harapan bagi pasar dan membalikkan arah kebijakan Trump yang selama ini acap menimbulkan gejolak. Dengan demikian, kondisi geopolitik cenderung akan lebih tenang dan situasi perekonomian bisa diprediksi oleh pasar.

<!--more-->

4. Ekspor dari Indonesia Membaik

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara, memprediksi hal serupa. Dia memperkirakan bila Biden unggul dari lawannya, situasi ini akan menguntungkan Indonesia. Sebab, keran ekspor Indonesia akan pulih terutama dalam hal pengiriman komoditas ke AS. Ekspor bahan baku ke Cina pun akan membaik.

Dalam hal stimulus, Biden pun dinilai lebih pro terhadap kelas menengah AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia. “Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas/elite,” ucapnya.

Di sisi lain, Bhima menjelaskan, Biden yang merupakan sosok antitetis Trump, khususnya di bidang kebijakan lingkungan, akan menghambat ekspor komoditas energi Indonesia berbasis fosil dan kelapa sawit. Ia menduga hambatan non-tarif akan muncul, yakni hal-hal yang meliputi pemenuhan standar lingkungan. Standar ini kelak bakal diperketat. “Produsen sawit harus bersiap siap,” ucap Bhima.

5. Kesepakatan Dagang RI-AS Perlu Dinegosiasi Ulang

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi memperkirakan pemerintah harus memulai dari awal pembahasan kesepakatan perdagangan yang sebelumnya diteken oleh Presiden Donald Trump.

Ia menyebutkan pembahasan harus dimulai dari awal karena komitmen kesepakatan dagang Indonesia dengan AS di bawah Presiden Donald Trump sudah jauh lebih dalam.

Salah satu hasil kesepakatan dagang dengan AS di bawah Trump yang dimaksud adalah diperpanjangnya fasilitas GSP oleh AS hingga rencana negosiasi kesepakatan dagang terbatas (LTD).

"Kalau misal Joe Biden yang menang mungkin kita harus memulai pembicaraan lagi dari awal. Tapi Biden pun akan melihat Indonesia penting dan saya rasa ini masalah negosiasi saja," kata Fithra, Kamis, 5 November 2020.

CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY | BISNIS | ANTARA

Baca: Joe Biden Kian Unggul di Pilpres AS, IHSG Meroket Hingga Menyentuh 5.250,32

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

10 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

18 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

21 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

1 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

1 hari lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

1 hari lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

1 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

2 hari lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

2 hari lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

2 hari lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya