Indonesia Resmi Resesi, Istana: Negara Lain Lebih Buruk

Kamis, 5 November 2020 15:30 WIB

Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Istana Bogor, Kamis, 26 Maret 2020. KTT ini digelar secara virtual untuk menghindari penularan virus corona. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Istana memberi respon terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang masih terkontraksi minus 3,49 persen (year-on-year/yoy) atau resmi resesi. Pejabat istana menyebut angka pertumbuhan ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara.

"Beberapa negara lain lebih buruk dibandingkan pertumbuhan Indonesia pada periode ini," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 5 November 2020.

Dua negara yang disinggung adalah Edy adalah Singapura yang tumbuh minus 7 persen yoy pada kuartal III 2020 dan Meksiko minus 8,58 persen yoy. “Kalau melihat perbandingan tersebut, pertumbuhan Indonesia cukup baik," kata Edy.

Beberapa jam sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di paruh ketiga ini sudah menunjukkan tren pemulihan. Kontraksi minus 3,49 persen ini lebih baik dari kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

Tapi secara margin pemulihan ekonomi atau rebound, Indonesia sebenarnya lebih rendah dari Singapura maupun Meksiko. Ekonomi Indonesia hanya rebound 1,83 persen saja, dari kuartal II 2020 ke kuartal III 2020.

Advertising
Advertising

Sementara Singapura, mereka berhasil rebound sampai 6,2 persen. Sebab di kuartal II 2020, ekonomi negara tetangga ini masih di posisi minus 13,2 persen. Pemulihan yang lebih besar lagi dialami Meksiko.

<!--more-->

Pada kuartal II 2020, ekonomi Meksiko terpuruk 18,9 persen. Mereka kemudian berhasil mengalami rebound 10,32 persen, ketika ekonomi kuartal III 2020 hanya terkontraksi 8,58 persen.

Meski demikian, Edy mengatakan negara lain yang lebih baik pertumbuhannya di bandingkan Indonesia tetap ada. Negara yang disunggung oleh Edy yaitu Cina 4,9 persen, Taiwan 3,3 persen, Vietnam 2,62 persen.

Lalu, Edy juga menyinggung Korea Selatan dan Amerika Serikat yang masih kontraksi, tapi lebih baik dari Indonesia. Masing-masing minus 1,3 persen dan minus 2,9 persen.

Tapi yang terpenting, kata Edy, ekonomi kuartal III 2020 sudah lebih baik dari kuartal II 2020. "Sehingga menunjukkan bahwa secara bertahap kita bergerak menuju pemulihan ekonomi,” kata dia.

Baca: Indonesia Resesi, Indef: Ekonomi Akhir Tahun Enggak Akan Bisa Positif

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

13 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

16 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

7 hari lalu

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

9 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya