Ipsos: ShopeePay Dompet Digital Paling Unggul, Ovo Peringkat Kedua
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 4 November 2020 20:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ipsos in Indonesia mencatat ShopeePay menempati posisi sebagai merek dompet digital paling unggul di Indonesia. ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan selama bulan Oktober dengan 34 persen, menyusul di belakangnya Ovo dengan 28 persen kemudian GoPay 17 persen, Dana 14 persen, dan Link Aja 7 persen.
"Data ini merupakan hasil dari survei yang dilakukan Ipsos in Indonesia secara online, dengan melibatkan 1.000 responden, usia 18 tahun ke atas dengan pengalaman melakukan pembelian dengan menggunakan dompet digital dan melakukan pembelian di e-commerce dalam 2 tahun ke belakang," kata Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan dalam diskusi virtual, Rabu, 4 November 2020.
Tujuan dari survei ini ialah mengetahui merek dompet digital apa yang memiliki kepuasan, loyalitas, dan persepsi pengguna yang paling unggul.
Di antara para pemain dompet digital, ShopeePay unggul sebagai merek dompet digital yang memiliki penetrasi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo (46 persen dari total), GoPay (35 persen dari total), kemudian Dana (26 persen dari total) dan LinkAja (16 persen dari total).
Jika dilihat dari pangsa pasar nilai transaksi, Shopee juga mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 29 persen dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (27 persen dari total), kemudian oleh GoPay (22 persen dari total), Dana (14 persen dari total), serta LinkAja (7 persen).
<!--more-->
Tingkat penggunaan yang tinggi dapat diilustrasikan dari tingginya nilai transaksi menggunakan merek-merek dompet digital di tengah kehidupan masyarakat.
Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO (25 persen dari total), GoPay (21 persen dari total), DANA (14 persen dari total), dan LinkAja (8 persen).
Sejak 2 tahun lalu, kata dia, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hasil temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada bulan September lalu, bahwa selama pandemi Covid-19 ini, ada peningkatan 44 persen masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.
Berdasarkan hal tersebut, Ipsos in Indonesia berinisiatif untuk mengadakan survei lebih lanjut, untuk mengetahui merek dompet digital apa yang memiliki kepuasan, loyalitas, dan persepsi pengguna yang paling unggul.
Baca: Punya UMKM dan Ingin Pinjam Rp 2 M ke OVO? Simak Syaratnya
HENDARTYO HANGGI