Setelah Deflasi 3 Bulan Beruntun, BPS Catat Inflasi Oktober 0,07 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 2 November 2020 11:36 WIB

Pedagang menata telur di kiosnya di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08 persen yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi virus Corona. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengumumkan laju inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender pada Januari hingga Oktober 2020 tercatat 0,95 persen dan inflasi tahunan 1,44 persen.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, penyebab utama inflasi pada bulan Oktober ini adalah adanya kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Senin, 2 November 2020.

Sementara itu, menurut komponennya, inflasi pada Oktober ini terutama didorong harga yang bergejolak, karena adanya kenaikan untuk beberapa komoditas seperti cabai merah dan bawang merah.

Suhariyanto mengatakan inflasi terjadi setelah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi. Kendati mengalami inflasi, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angkanya tergolong rendah. Sebab, pada Oktober 2019 inflasi tahunan tercatat 3,13 persen.

Suhariyanto mengatakan inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran. Sementara lima kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kategori makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29 persen.

Angka tersebut disusul penyediaan makanan, minuman, dan restoran sebesar 0,19 persen, dan kelompok kesehatan 0,15 persen. Sementara, deflasi terjadi pada kelompok perumahan; kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok transportasi, informasi, dan komunikasi; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
<!--more-->
Apabila dilihat berdasarkan komoditas pada kelompok yang paling dominan menyumbang inflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, andil terbesar disumbang oleh kenaikan harga cabai merah. Harga komoditas tersebut menyumbang inflasi 0,09 persen. Selain itu bawang merah menyumbang 0,02 persen, dan minyak goreng 0,09 persen.

Adapun komoditas yang menyumbang deflasi antara lain telur ayam 0,02 persen serta daging ayam ras dan beberapa jenis buah-buahan sebesar 0,01 persen.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Ekonom Prediksi Inflasi pada Oktober setelah Tiga Bulan Deflasi Berturut-turut

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya