Jokowi: Potensi Besar Industri Halal Belum Dimanfaatkan dengan Baik
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 28 Oktober 2020 15:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan potensi besar dalam industri halal di Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, upaya pengembangan yang integratif dan komprehensif perlu terus dilakukan.
"Ekosistem industrinya perlu dibenahi, regulasinya harus efisien dan SDM harus dipersiapkan dengan baik," kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF secara virtual, Rabu, 28 Oktober 2020.
Jokowi menyebutkan ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya diminati oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim. Sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, hingga Amerika Serikat juga berminat menggarap peluang dari pasar ekonomi syariah.
Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kata Jokowi, harus menangkap peluang ini. Akselerasi percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi menuju Indonesia maju dan upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global.
Pemerintah juga telah memiliki komite nasional ekonomi dan keuangan syariah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. "Dengan strategi besar melakukan penguatan halal value chain, penguatan ekonomi Islam, mikro kecil menengah dan penguatan ekonomi digital," ujar Jokowi.
Jokowi berharap penyelenggaraan ISEF tahun ini dapat menjadi momentum membuat peta jalan yang jelas dan detail menentukan langkah-langkah konkret yang segera harus dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah.
Baca: Indef: Presiden Jokowi Akan Wariskan Utang yang Sangat Besar