Jumlah Investor Pasar Modal Naik 34 Persen, KSEI: 70 Persennya Berusia Muda

Selasa, 27 Oktober 2020 23:05 WIB

Aktivitas pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Penurunan IHSG siang ini merupakan penurunan terendah selama sepekan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah investor pasar modal Indonesia terus meningkat sepanjang tahun ini. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Oktober 2020, jumlah Investor Pasar Modal meningkat sebesar 34,78 persen dari 2.484.354 pada akhir 2019 menjadi 3.348.396 investor.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, pertumbuhan investor selama sekitar 10 bulan terakhir ditopang oleh pertumbuhan investor Reksa Dana sebesar 49,4 persen dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 37,10 persen.

“Pertumbuhan juga dicatatkan oleh investor saham selama sekitar 10 bulan terakhir yang meningkat 27,87,” ungkapnya dalam keterangan resmi, seperti dikutip Bisnis, Selasa 27 Oktober 2020.

Adapun karakteristik demografi investor berdasarkan jenis kelamin masih didominasi oleh pria sebesar 61 persen, sedangkan investor wanita berjumlah 39 persen.

Selain itu, dari data yang tercatat di KSEI, demografi investor semakin bergerak ke usia yang lebih muda. Data yang sama menunjukan bahwa investor usia di bawah 30 tahun berjumlah 47,84 persen dan usia 31 – 40 tahun berjumlah 24,31 persen.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa sekitar 70 persen investor pasar modal Indonesia berada pada usia muda,” kata Uriep.

Dia menyebut kepemilikan investor muda tersebut juga cenderung meningkat dibandingkan akhir Desember 2019. Menurutnya, hal ini memperlihatkan antusiasme investor dalam berinvestasi yang tidak surut di kala pandemi.

Kemudian dari sisi pekerjaan, 53,19 persen investor dengan pekerjaan sebagai pegawai, disusul dengan pelajar sebesar 19,17 persen. Adapun terdapat kenaikan nilai aset yang dipegang oleh investor ibu rumah tangga dan pelajar.

Meskipun demikian secara keseluruhan nilai aset yang tercatat di salah satu sistem utama KSEI yaitu sistem C-BEST hingga 16 Oktober 2020 mengalami penurunan 14,82 persen dari Rp4.465,41 triliun menjadi Rp3.803,45 triliun. Hal ini sejalan dengan penurunan IHSG yang mengalami penurunan 18,3 persen.

aset yang tercatat di sistem utama KSEI lainnya yaitu S-INVEST hingga 16 Oktober 2020 mengalami penurunan 6,15 persen dari Rp789,80 triliun menjadi Rp756,47 triliun. Sedangkan jumlah reksa dana tercatat mengalami penurunan dari 2.506 reksa dana menjadi 2.418 reksa dana.

Baca: IHSG Sentuh 5.000, Menko Airlangga Klaim Kinerja Ekonomi Mulai Membaik

Berita terkait

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

9 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

9 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

12 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya