Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pidato sambutan dalam acara Pengenalan Kampus Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Kredit: Asdep KIP Setwapres
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi. Sehingga, penerapan protokol menjadi penting dilakukan di berbagai kesempatan.
"Banyak ahli epidemi menilai bahwa pandemi ini hanya bisa diakhiri kalau dunia memiliki vaksin yang efektif," ujar Ma'ruf dalam sebuah kegiatan daring, Selasa, 20 oktober 2020.
Ma'ruf mengatakan saat ini sudah ada beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang telah masuk ke fase uji klinis terakhir. Termasuk, yang dilakukan di Indonesia, yakni vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan menggandeng Bio Farma.
Untuk itu, pemerintah pun menyiapkan berbagai hal untuk memastikan distribusi vaksin tersebut nantinya. "Pemerintah sedang bersiap agar ketika vaksin dinyatakan memenuhi syarat, masyarakat bisa segera mendapatkan vaksin tersebut," kata Ma'ruf.
Sementara itu, menurut dia, cara paling efektif untuk menekan penyebaran Covid ini adalah menegakkan protokol pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Ma'ruf berharap masyarakat secara disiplin dan tanpa terkecuali menerapkan protokol pencegahan tersebut.
"Saya minta agar kita semua bisa memastikan penerapan protokol tersebut di setiap lingkungan kerja dan aktivitas. Serta bersama-sama terus membantu mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan," ujar Ma'ruf. <!--more--> Sebelumnya, Sekretaris PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan pihaknya menyiapkan kapasitas 250 juta untuk vaksin Covid-19. Ia menyebut produksi akan dilakukan secara bertahap, diperkirakan setiap bulannya Bio Farma dapat memproduksi 16-17 juta vaksin tergantung suplai.
"Kami punya kapasitas 250 juta dan komitmen sementara yang akan disuplai oleh Sinofac sebesar 260 juta dosis," kata Bambang dalam talk show daring bertajuk 'Menjemput Asa Vaksin Covid-19' yang digelar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin 19 Oktober 2020.
Bambang menyebut produksi akan dimulai setelah mereka mendapat izin dari Badan POM. Perizinan ini ia perkirakan bisa dimulai setelah proses uji klinis selesai pada Januari 2021. Namun menurutnya persiapan akan dilakukan pada November atau Desember 2020.