Dana Pemerintah Rp 2,5 Triliun Disalurkan, Ridwan Kamil: Bisa Pulih Lebih Cepat

Selasa, 20 Oktober 2020 05:26 WIB

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat bertemu dengan Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka di Kantor Bupati, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/20). (Foto: Yogi P/Humas Jabar).

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan melobi pemerintah pusat untuk menambah penempatan dana pemerintah di Bank Pembangunan Daerah di Jawa Barat yang ditempatkan di Bank BJB. Pasalnya, realisasi penyaluran dana pemerintah Rp 2,5 triliun itu sudah sangat cepat.

"Laporannya banyak yang tidak tersalurkan, tidak terserap. Tapi ini sebaliknya, kita menyalurkan dengan sangat gesit, sangat cepat sehingga kita bisa pulih lebih cepat,” kata Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil, di Bandung, Senin, 19 Oktober 2020.

Pemerintah menempatkan dananya di BPD, salah satunya di Bank BJB sebagai bagian dari percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bank BJB mendapat bagian penempatan dana pemerintah senilai Rp 2,5 triliun. Dana tersebut sudah habis tersalurkan.

Emil menjelaskan, target Bank BJB menyalurkan kredit sudah melebihi target. Jika di awal ditargetkan per Desember mendatang, dana yang disalurkan mencapai Rp 5 triliun, realisasinya per hari ini angka tersebut sudah tercapai.

"Jadi dititipkan pusat Rp 2,5 triliun, dana sendiri Rp 2,5 triliun. Itu per hari ini sudah habis,” kata Ridwan Kamil.

Advertising
Advertising

Atas kinerja ini, Ridwan Kamil mengaku bangga. “Artinya performa penyalurannya luar biasa. Total Rp 4,98 triliun sudah disalurkan ke pihak-pihak yang membutuhkan pemulihan ekonomi,” kata dia.

<!--more-->

Dalam realisasinya, kata Emil, ada dua sektor yang mendapat porsi penyaluran terbesar dari penempatan dana pemerintah di Bank BJB dalam program PEN tersebut. “Mayoritas ada di dua sektor. Sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Itu masing-masing mengambil porsi hampir 25 persen,” kata dia.

Sebelumnya, pemerintah memperluas cakupan penempatan uang negara kepada bank pembangunan daerah (BPD) senilai total Rp 11,5 triliun. Sebelumnya pemerintah lebih dulu menempatkan dana senilai Rp 30 triliun ke empat bank BUMN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada akhir Juli lalu menyebutkan tujuan penempatan dana pemerintah itu untuk mendorong perekonomian daerah. "Dan kami mengharuskan penyaluran kredit untuk sektor produktif dengan minimal leverage dua kali lipat," ujarnya. Dana tersebut juga tidak boleh digunakan membeli surat berharga negara (SBN) dan valuta asing.

Pada tahap pertama, ada lima PBD yang mendapat penempatan dana adalah BPD DKI Jakarta (Bank DKI), BPD Jawa Barat dan Banten (BJB), BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo, BPD Jawa Tengah (Bank Jateng), serta BPD Jawa Timur (Bank Jatim). "Beberapa BPD lainnya masih dalam tahap kajian, termasuk paling dekat adalah BPD Bali dan BPD DI Yogyakarta," ucap Sri Mulyani.

Dana yang ditempatkan tersebut dibebankan bunga sama rendahnya dengan ketentuan untuk Bank BUMN yaitu 80 persen dari suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate. "Oleh karena itu, ketika disalurkan menjadi kredit, suku bunganya harus lebih kecil dari yang selama ini mereka pinjamkan," kata Sri Mulyani.

Baca: Soal Upah Minimum Provinsi 2021, Ridwan Kamil: Tunggu Kesepakatan

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

16 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya