Sri Mulyani Ungkap Alasan Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Mudah dan Tidak Murah

Senin, 19 Oktober 2020 15:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam raker tersebut, Sri Mulyani dan Komisi Xi membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pengiriman vaksin Covid-19 dari pusat ke daerah menjadi tantangan bagi pemerintah, baik dari sisi mekanisme pendistribusiannya maupun anggarannya. Musababnya, vaksin harus terjaga di suhu minus atau di bawah suhu nol derajat Celsius.

“Untuk Indonesia, ini suatu tantang dari sisi distribusi logistik. Maka sudah pembahasan insentif, bagaimana distribusi vaksin ke seluruh Indonesia, karena tentu tidak mudah dan tidak murah,” ujar dia dalam acara Capital Market Summit and Expo yang ditayangkan secara virtual pada Senin, 19 Oktober 2020.

Tantangan lain, kata dia, adalah adanya ketidakpastian dari sisi harga. Maka itu, Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah memiliki cadangan bagi anggaran pengadaan vaksin dalam APBN.

Mekanisme pengadaan vaksin yang dinamis pun telah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020. Karena sifat anggarannya dimungkinkan fleksibel, Sri Mulyani mengatakan dalam penyusunan beleid tersebut, pemerintah melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Kejaksaan, dan pihak-pihak lainnya.

Ia menjamin penggunaan anggaran bagi pengadaan vaksin yang serba tidak pasti dari sisi harga hingga distribusinya tetap transparan. “Pemerintah bertahap akan menjelaskan soal vaksin, sumbernya dari mana, biayanya berapa, dan bagaimana pembagiannya, siapa yang akan bayar dan digratiskan. Itu semua yang akan jadi fokus pemerintah,” kata Sri Mulyani.
<!--more-->
Ihwal imunisasi vaksin, dia memastikan pemerintah sedang merembuk kelompok-kelompok yang menjadi prioritas. Program imunisasi rencananya dilaksanakan pada tahun depan hingga 2022.

Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah negara untuk mencukupi kebutuhan vaksin Covid-19 bagi masyarakat di Indonesia. Belakangan, kerja sama dilakukan dengan Cina, Inggris, dan Uni Emirat Arab melalui perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin.

Indonesia juga akan memperoleh vaksin Covax. Covax adalah program PBB yang dibentuk dan dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Tanggap Epidemi (CEPI), dan Alianasi Vaksin Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI). Covax mematok target mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia dengan prioritas negara-negara miskin hingga akhir tahun depan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Jokowi Sebut Harga Vaksin Covid-19 Tidak Perlu Disampaikan ke Publik

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

6 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya