Data Neraca Perdagangan Bakal Pengaruhi KInerja IHSG Hari Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 15 Oktober 2020 07:29 WIB

Karyawan tengah melintas di depan layar pergerakan Indek Saham Gabungan di lantai Bursa, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020. Pelemahan ini terjadi pasca gelombang aksi penolakan UU Cipta Kerja. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis 15 Oktober 2020 diprediksi akan diwarnai dengan sentimen data neraca perdagangan.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, menjelang rilis data perekonomian neraca perdagangan pada hari ini , IHSG disinyalir masih berada dalam kondisi stabil. Pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar dan berusaha menembus resistan level terdekat

"Jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. IHSG hari ini bergerak di rentang 4.889 - 5.188," kta William seperti dikutip Bisnis, Kamis.

Pada perdagangan Rabu, 14 Oktober 2020, IHSG ditutup menguat 0,85 persen ke level 5.176,099. Sedangkan nilai transaksi pada penutupan perdagangan Rabu ini tercatat mencapai Rp 12,13 triliun.

Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan. Indeks saham sektor tambang memimpin penguatan sebesar 3,72 persen. Di sisi lain, indeks saham sektor properti menjadi yang paling anjlok sebesar -5,93 persen.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dari sembilan sektor saham di Bursa Efek Indonesia, sebanyak enam sektor ditutup menguat dan satu sektor ditutup melemah. Adapun saham yang menjadi pilihan adalah TLKM, BBCA, BBNI, ASII, SCMA, KAEF, TBIG, dan AKRA.

Selain IHSG, kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar di pasar spot juga menguat tipis sebanyak tujuh poin di level Rp 14.171 dalam penutupan sesi perdagangan. Penguatan nilai tukar rupiah dan IHSG dipengaruhi oleh sentimen bauran kebijakan Bank Indonesia.

“Strategi bauran kebijakan yang di terapkan oleh Bank Indonesia saat ini cukup mumpuni untuk menstabilkan perekonomian dan mata uang rupiah,” ucap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi.

Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19, Bank Indonesia menjalankan dua strategi, yakni untuk menghadapi volatilitas nilai tukar dan aliran modal agar konsisten dengan target inflasi. Agar kebijakan berjalan, Bank Indonesia melakukan intervensi nilai tukar dan manajemen aliran modal.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat Tipis, Terpengaruh Sentimen Kebijakan BI

BISNIS | FRANCICSA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya