5 Fakta tentang Merger Bank Syariah, Mulai Aset hingga Soal Nasib Karyawan

Rabu, 14 Oktober 2020 06:14 WIB

Ilustrasi bank syariah BUMN. wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Proses merger bank syariah nasional dimulai dengan penandatanganan perjanjian penggabungan atau conditional merger agreement (CMA) pada Senin petang, 12 Oktober 2020. Ketiganya adalah PT Bank BRI Syariah (Tbk), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Proses penggabungan anak usaha bank milik negara ini ditargetkan rampung pada Februari 2021. “Setelah merger, bank syariah akan menempati posisi ketujuh atau atau kedelapan top ten perbankan di Indonesia,” ujar Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Hery Gunardi dalam konferensi pers yang dihelat secara virtual pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Proses merger membutuhkan waktu relatif lama lantaran manajemen harus lebih dulu mengurus izin persetujuan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Manajemen pun mesti memperoleh restu dari pemegang saham melalui mekanisme rapat umum pemegang saham.

Hery belum mendetailkan tentang rencana pengembangan bank syariah ke depan. Ia hanya menyebut bahwa pada 20 Oktober nanti, PMO bakal mengumumkan hal-hal terkait peta bisnis bank setelah merger, komposisi pemegang saham, layanan bank, serta rencana lainnya.

Dihimpun Tempo, berikut ini sejumlah fakta terkait penggabungan bank syariah.

Bank BRI Syariah jadi survivor
Bank BRI Syariah akan menjadi survivor alias cangkang, yakni entitas yang menerima penggabungan (surviving entity). Musababnya, BRI Syariah sudah lebih dulu melantai di bursa efek ketimbang dua bank lainnya. Sebagai perusahaan terbuka, nantinya pembiayaan bank syariah diperkirakan terus bertumbuh setidaknya mencapai rata-rata laju pertumbuhan majemuk tahunan yang sebesar 15-17 persen per tahun.
<!--more-->
Aset tembus Rp 220-225 triliun
Proses merger bank syariah Himbara akan menyatukan aset milik ketiga anak usaha bank BUMN yang diperkirakan mencapai Rp 220-225 triliun. Dengan demikian, setelah merger, bank syariah himbara digadang-gadang tergolong sebagai sepuluh bank syariah terbesar secara global berdasarkan kapitalisasinya.

Bahkan, bank syariah himbara didorong menjadi bank dengan potensi kapitalisasi market terbesar, yang pada 2025 akan mengantongi aset Rp 395 triliun. Sedangkan target pembiayaan pada lima tahun mendatang mencapai Rp 272 triliun dengan pendanaan Rp 355 triliun.

Bidik penjualan sukuk global
Bank syariah himbara akan mengincar market untuk penjualan surat utang atau sukuk global setelah ketiganya berhasil melakukan penggabungan pada Februari 2021. “Seperti global sukuk, tentu pasarnya cukup banyak,” ujar Hery.

Saat ini, ia mengakui perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal dalam mengeksplorasi pasar sukuk. Padahal, bank syariah memiliki pasar yang besar di negara-negara Islam, seperti di Timur Tengah.

Tak ada PHK karyawan
Hery menjamin merger bank syariah tidak akan berbuntut terhadap pemutusan hubungan karyawan atau PHK. “Bank hasil merger siap bersaing dengan bank syariah Indonesia maupun global. Kami pastikan tidak ada pengurangan karyawan karena akan menjadi satu keluarga besar,” ujar Hery.

Seluruh karyawan dari ketiga bank akan ikut membangun perusahaan dan membesarkan entitas. Selain karyawan, Hery meyakinkan aksi korporasi tidak akan berdampak terhadap perubahan-perubahan yang merugikan nasabah.

“Sampai hari ini tidak ada perubahan apa-apa. Nasib nasabah masih sama saja karena belum legal merger,” tuturnya.

Masih tertinggal dengan negara lain
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan pemerintah berinisiatif menggabungkan tiga bank syariah nasional. Ia menjelaskan, sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar dunia, Indonesia masih tergolong tertinggal dengan negara Islam lainnya. “Dan kita harus bangkit,” ujar Erick Thohir.

Di tengah masa krisis karena pandemi, dia pun berharap pasar keuangan syariah akan memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Erick mengatakan sistem bank syariah yang mengutamakan keadilan dan transparansi membuat perbankan mampu bertahan di era kritis, bahkan menorehkan kinerja positif.

Langkah ini dinilai menjadi panggilan bagi ekonomi syariah untuk mendorong kemakmuran masyarakat. Di samping itu, Erick menyebut sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, sudah semestinya Indonesia memiliki bank syariah yang kuat. “Indonesia harus bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia,” katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Bos OJK Dukung Penuh Merger Bank Syariah BUMN

Berita terkait

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

20 Desember 2023

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Rabu siang 20 Desember 2023 dimulai dari daftar 77 negara bebas visa untuk paspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

19 Desember 2023

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

Erick Thohir buka suara perihal merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

Mobile Banking BSI Error Berhari-hari, Nasabah Singgung Pemerintah yang Bangga Merger Bank Syariah

12 Mei 2023

Mobile Banking BSI Error Berhari-hari, Nasabah Singgung Pemerintah yang Bangga Merger Bank Syariah

Anwar Gadi, salah satu nasabah BSI menanggapi soal aplikasi mobile banking perusahaan tersebut yang sempat error berhari-hari lamanya.

Baca Selengkapnya

Profil BSI, Sejarah Merger dan Cita-Cita Jadi Bank Syariah Terbesar

11 Mei 2023

Profil BSI, Sejarah Merger dan Cita-Cita Jadi Bank Syariah Terbesar

BSI yang saat ini menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia ternyata merupakan hasil merger dari beberapa bank besar, berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kode Transfer Bank Syariah Indonesia (BSI) ke Bank Lain

9 Maret 2023

Kode Transfer Bank Syariah Indonesia (BSI) ke Bank Lain

Kode transfer Bank Syariah Indonesia atau BSI dan bank swasta serta bank daerah syariah lainnya, seperti CIMB Niaga Syariah dan sebagainya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut BRI dan BNI Akan Keluar Perlahan dari BSI, Bagaimana Peluang Pasarnya?

15 Februari 2023

Wamen BUMN Sebut BRI dan BNI Akan Keluar Perlahan dari BSI, Bagaimana Peluang Pasarnya?

Wamen BUMN menyatakan pihaknya tengah mengkaji seberapa besar peluang pasar BRI dan BNI keluar perlahan dari BSI.

Baca Selengkapnya

Lakukan Terobosan Marketing, BSI Raih Pengharagaan

9 Desember 2022

Lakukan Terobosan Marketing, BSI Raih Pengharagaan

BSI mampu melakukan terobosan marketing dan mendorong gerakan kewirausahaan

Baca Selengkapnya

Bidik Pembiayaan Diaspora RI di Jepang, BNI Rangkul Dopang Co Ltd

20 Februari 2022

Bidik Pembiayaan Diaspora RI di Jepang, BNI Rangkul Dopang Co Ltd

BNI mencatat saat ini diaspora Indonesia di Jepang berjumlah sekitar 66.000 jiwa dengan berbagai profesi dan usaha.

Baca Selengkapnya

Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp 1 Triliun karena Salah Transfer, Ini Kronologinya

22 Desember 2021

Nasabah Prioritas Gugat BRI Rp 1 Triliun karena Salah Transfer, Ini Kronologinya

Seorang nasabah menggugat BRI usai dikriminalisasi dengan menggunakan UU No 3 Tahun 2001 Tentang Transfer Dana.

Baca Selengkapnya

Cara Mengaktifkan BSI Mobile bagi Nasabah Eks BNI Syariah dan BRI Syariah

13 Agustus 2021

Cara Mengaktifkan BSI Mobile bagi Nasabah Eks BNI Syariah dan BRI Syariah

Nasabah eks BNI Syariah dan BRI Syariah harus berpindah mobile banking ke BSI Mobile agar dapat bertransaksi. Berikut ini caranya.

Baca Selengkapnya