Vaksin Merah Putih Akan Diekspor Bila Kebutuhan Dalam Negeri Sudah Dipenuhi

Selasa, 13 Oktober 2020 07:16 WIB

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang terkait alat tes PCR BioCov-19 dengan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kanan) saat kunjungan kerja di Bio Farma, Bandung, Rabu, 29 Juli 2020. Kunjungan kerja Menristek tersebut guna meninjau kesiapan Bio Farma terkait Uji Klinis vaksi Sinovac yang melibatkan 1.400 relawan. ANTARA/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjongoro mengatakan Indonesia bakal mengekspor Vaksin Merah Putih seumpama kebutuhan di dalam negeri telah dipenuhi. Saat ini, Vaksin Merah Putih masih dikembangkan oleh sejumlah lembaga dan universitas.

“Kita mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk kepentingan Indonesia. Tapi juga melihat, kalau bisa mensuplai negara lain, akan dilakukan,” ujar Bambang dalam Live Instagram bersama Tempo.co, Senin, 12 Oktober 2020.

Bambang menyatakan, pemerintah bakal melihat lebih dulu kebutuhan negara lain. Kebutuhan itu akan disesuaikan dengan kapasitas kemampuan Indonesia dalam memproduksi vaksin.

Seumpama rencana ekspor terealisasi, penjualan Vaksin Merah Putih akan dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, vaksin dipasarkan dalam bentuk botol atau siap pakai. Sedangkan cara kedua, vaksin dijual dalam bentuk bulk.

Adapun saat ini terdapat enam kandidat vaksin Merah Putih yang tengah diteliti. Kandidat pertama diuji oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Selanjutnya, kandidat kedua diuji oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ketiga oleh Institut Teknologi Bandung, keempat oleh Universitas Airlangga, kelima oleh Universitas Indonesia, dan keenam oleh Universitas Gadjah Mada.

Advertising
Advertising

Pada kuartal pertama 2021, kandidat vaksin yang diteliti oleh Eijkman dan UI, tutur Bambang, siap melalui proses untuk uji klinis tahap pertama. Bila pengujian tak menemui kendala, kedua lembaga akan meneruskan ke proses uji klinis kedua. Selanjutnya, uji klinis ketiga dilakukan pada kuartal ketiga. Setelah uji klinis kelar, Vaksin Merah-Putih akan memasuki tahap produksi massal.

Menurut Bambang, Indonesia perlu memiliki vaksin untuk kepentingan jangka panjang lantaran pemerintah tak bisa terus-menerus bergantung membeli vaksin dari luar negeri.

“Karena vaksin luar negeri negeri untuk jangka pendek. Sebagian sudah tersedia dan sudah diproduksi. Sedangkan vaksin dalam negeri dimensinya lebih panjang, yakni untuk jangka menengah hingga jangka panjang,” tutur Bambang.

Baca: Pemerintah Jemput 50 Juta Vaksin Astra Zeneca dari Eropa

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

24 menit lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

1 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

25 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

37 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya