Tak Terpengaruh Demo Omnibus Law, IHSG Ditutup Menguat di 5.039,14

Kamis, 8 Oktober 2020 17:09 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Kamis, 8 Oktober 2020, ditutup di zona hijau di level 5.039,14. Angka ini naik ketimbang saat pembukaan perdagangan pagi hari di level 5.018,74.

Sejak saat pembukaan, IHSG terus menguat hingga 0,15 persen ke level 5.010,685 pada pukul 09.08 WIB. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.001,52 - 5.039,14. Artinya, IHSG ditutup di level puncak.

Bursa Efek Indonesia mencatat sebanyak 257 saham berhasil menguat, 179 saham melemah, dan 165 saham lainnya tidak bergerak daripada pergerakan sebelumnya. Saham PT Bank Centrak Asia Tbk. (BBCA) dengan kapitalisasi pasar terbesar, menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing, dengan net buy Rp 97,2 miliar.

Adapun analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memperkirakan IHSG bakal kembali mengua tini. Secara teknikal, indikator stochastic melebar setelah membentuk goldencross didukung volume yang tinggi mengindikasikan masih ada potensi penguatan.

“Meskipun begitu pergerakan masih dibayangi banyak tekanan terutama dari dalam negeri terkait kondisi politik akibat disahkan RUU Omnibus Law dan masih tingginya kasus harian Covid-19,” tutur Dennies seperti dikutip dari riset harian.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui sejak disahkan menjadi UU Cipta Kerja pada Senin lalu, demonstrasi terus berlanjut di banyak titik daerah hingga kini. Tak sedikit demonstrasi berujung pada bentrok dengan petugas keamanan.

Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan pada perdagangan hari ini. Stabilnya kurs rupiah ini terjadi di tengah demonstrasi yang marak menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 14.710 per dolar AS atau sama dengan posisi penutupan kemarin. Rupiah dibuka di level Rp 14.699 dan bergerak di rentang 14.697 hingga Rp 14.729 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.

Sementara itu, nilai tukar rupiah menyentuh Rp 14.750. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor yang dirilis Bank Indonesia. Kurs tersebut menguat 34 poin dibandingkan posisi kemarin.

Di Asia, mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS. Adapun indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam turun 0,03 persen menjadi 93,6060.

Penguatan mata uang Asia dipimpin oleh won Korea sebesar 0,45 persen, disusul yuan Cina yang juga menguat 0,37 persen. Selain rupiah, dolar Taiwan juga melawan arus kinerja mata uang Asia dengan melemah 0,23 persen.

BISNIS

Baca: Melonjak Kasus Covid Dinilai Menjadi Sebab Asing Kabur dari Pasar Modal

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

4 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

4 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

4 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya