Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Penyebab Impor Biji Kakao Capai 234 Ribu Ton

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 8 Oktober 2020 05:50 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan petani mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya, di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa 6 Oktober 2020. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sektor pertnian menjadi kekuatan ditengah pandemic COVID-19, sektor pertanian Lampung diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan Lampung melainkan untuk Indonesia juga. ANTARA FOTO/Ardiansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan impor biji kakao mencapai 234 ribu ton disebabkan karena kebutuhan yang besar tidak bisa dipenuhi sepenuhnya dari pasokan dalam negeri. Hal ini lantaran rendahnya produktivitas petani kakao. Seperti diketahui, produktivitas petani kakao saat ini ada di kisaran 0,7-0,8 ton per hektar.

"Salah satu sebab rendahnya produktivitas petani kakao saat ini adalah bibit yang berkualitas. Kemampuan budaya dan keterampilan petani [kakao lokal] juga terbatas. Kalau terserang hama sedikit, dia kesulitan," ucapnya, Rabu, 8 Oktober 2020.

Adapun, impor biji kakao per 2019 mencapai sekitar 234 ribu ton. Dengan kata lain, butuh setidaknya 292 ribu hektare kebun kakao atau lebih dari 190 juta bibit kakao dengan produktivitas saat ini untuk menghilangkan seluruh impor biji kakao.

Syahrul mengatakan pihaknya telah menyiapkan 1 juta bibit kakao yang siap untuk ditanam untuk mewujudkan komitmen meningkatkan pasokan biji kakao di dalam negeri pada industri pengolahan.

Adapun, Kementerian Pertanian akan bertemu Kementerian Perindustrian dalam waktu dekat terkait peningkatan pasokan bahan baku industri kakao tersebut. "2,5 tahun dari sekarang kita bisa tunjuk hasil kerjanya. Saya tidak pakai teori lagi, teori sudah banyak," katanya.

Selain Kementerian Perindustrian, Syahrul mengajak PT Mondelez Indonesia Manufacturing untuk berpartisipasi dalam penanaman 1 juta bibit tersebut. Adapun, pertemuan tersebut akan mendiskusikan off-taker dan lokasi penanaman 1 juta bibit kakao tersebut.

Di samping itu, dia menargetkan program tersebut dapat terlaksana paling lambat awal 2021. "Kita punya 3 bulan untuk merencanakan ini dan saya siap."

Jika 1 hektare kebun kakao bisa ditanami 600-700 pohon kakao, akan ada sekitar 1.500 hektare kebun kakao baru dengan program tersebut. Namun, hanya akan ada sekitar 1.230 ton kakao baru jika produktivitas kebun kakao masih di kisaran 0,8 ton per hektar seperti saat ini.

BISNIS

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

9 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

16 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

1 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

3 hari lalu

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

Nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.

Baca Selengkapnya

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

4 hari lalu

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya