Edhy Prabowo: Pendampingan dan Modal Jadi Masalah Korporasi Nelayan

Reporter

Antara

Selasa, 6 Oktober 2020 12:34 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dikabarkan positif Covid-19 pada awal September 2020. Edhy sempat masuk ICU saat dirawat, namun saat ini kondisinya telah membaik dan hasil tes swab terakhirnya sudah negatif. Dok. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan masalah untuk menjalankan korporasi nelayan ada di pendampingan dan modal.

"Karena data di lapangan adalah masalah pendampingan dan modal. Kalau pasar, dari industri dan produksi sebenarnya cukup tinggi serapannya khususnya udang," kata Edhy melalui "video conference" di kantornya di Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020.

Diamenyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers seusai mengikuti rapat terbatas dengan tema "Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi" yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Korporasi petani adalah konsep yang awalnya disampaikan Presiden Jokowi pada September 2017 yaitu perubahan pola kerja petani agar lebih modern dengan membuat kelompok besar petani yang dilengkapi dengan aplikasi modern, berpikir cara pengolahan industri sekaligus memasarkannya ke industri retail maupun konsumen termasuk dengan cara daring. Model bisnis sejenis diharapkan juga dilakukan untuk nelayan.

"Dunia sangat tinggi menyerang udang, karena situasi COVID-19, beberapa tidak produksi seperti India. Namun ini tidak kita anggap sebagai peluang utama karena tetap harus bersaing, pasar dalam negeri juga masih sangat tinggi," kata Edhy.

Dengan model korporasi nelayan, Edhy berharap akan ada salah satu bentuk koperasi kelompok nelayan dan pembudidaya yang bisa menjadi pengusaha.

"Memang tidak langsung besar. Uangnya dari mana? Dari KUR (Kredit Usaha Rakyat) atau LPMUKP (Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan), uangnya sudah ada depan mata," ungkap Edhy.

Kementerian Kelautan dan Perikanan merencanakan mengembangkan konsep "millenial shrimp farming" yakni tambak udang dengan bioflok.

"Bioflok kita ada 2 tempat di Situbondo dan Jepara. Kita gunakan di balai kita sendiri yang luasnya 50 dan 40 hektare di Jepara, Situbondo. Kita harapkan satu bioflok ini Desember nanti sudah bisa panen," tambah Edhy.

Konsep itu menjadi sekaligus tempat melatih anak muda untuk melakukan budidaya tambak udang secara bioflok.

"Target kami adalah anak milenial itu alasan mengapa ada 'millenial shrimp farming', karena ada daerah yang kalau dibangun tambak tidak bagus," ujar Edhy.

Kementeriannya, menurut Edhy, juga menargetkan kapal-kapal nelayan bermesin di bawah 2 GT yang jumlahnya 300 ribu untuk ditingkatkan kelasnya.

"Ini yang datanya masih kita validasi dan ini yang akan kita naikkan kelas sehingga ke depan, pemilik kapal di Indonesia bukan hanya pengusaha besar yang punya modal. Tapi nelayan yang tadinya kecil dan selama ini termarjinalkan akan kita naikkan kelas karena kemampuannya sudah ada," ungkap Edhy.

Dengan peningkatan kelas nelayan itu, Edhy berharap lulusan-lulusan universitas juga mau menjadi nelayan sehingga tidak lagi fokus untuk jadi PNS atau karyawan di perusahaan namun berminat menjadi "entrepreneur".

"Presiden sudah beri arahan tak perlu banyak-banyak dulu, fokus di 3 produksi, mau lobster, kepiting, udang. Ini yang akan kami lakukan," kata Edhy.

ANTARA

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Edhy Prabowo Bagikan Pantun Hari Batik Nasional

Berita terkait

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

41 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

52 menit lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

1 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

4 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

16 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

18 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 hari lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya