Melonjak Kasus Covid Dinilai Menjadi Sebab Asing Kabur dari Pasar Modal

Minggu, 27 September 2020 15:42 WIB

Aktivitas pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Penurunan IHSG siang ini merupakan penurunan terendah selama sepekan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee berujar sudah 16 pekan investor asing melakukan penjualan di pasar modal Tanah Air. Artinya, dana asing terus keluar dari bursa saham Indonesia.

"Salah satu faktor yang diperkirakan membuat dana asing keluar adalah penanganan covid 19 yang lemah dan kasus baru yang terus naik," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Ahad, 27 September 2020.

Pada pekan ini, kata dia, tercatat jual bersih asing adalah Rp 2,17 triliun. Sementara selama tiga bulan terakhir, asing tercatat melakukan penjualan Rp 28,39 triliun dan apabila dilihat sejak awal tahun, asing tercatat keluar Rp 58,42 triliun.

Hans mengatakan kondisi ini tidak baik karena investor asing memiliki 49,95 persen saham non warkat atau scripless di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan catatan KSEI. "Terlihat investor lokal cukup kuat mengangkat indeks di tengah tekanan jual asing, tetapi tidak tahu sampai berapa lama," ujar dia.

Menurut dia, para investor asing memperhatikan penanganan Covid-19 di Tanah Air. Salah satunya jumlah pengetesan di Indonesia yang masih rendah hanya 11.560 orang per 1 juta populasi. Angka itu, tuturnya, jauh di bawah Filipina yang 32.672 orang per 1 juta populasi, serta Amerika Serikat yang mencapai 309.524 orang per 1 juta penduduk.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Isu lainnya yang menjadi perhatian pemodal asing adalah wacana resisi Undang-undang Bank Indonesia yang berpotensi menghilangkan independensi bank sentral. "Serta pengalihan pengawasan industri keuangan dari OJK ke BI membuat dana asing deras keluar dari pasar keuangan Indonesia," tutur Hans.

Hans berujar langkah mengubah pondasi industri keuangan di tengah badai sangat berisiko merobohkan bangunan ekonomi Indonesia. "Isu ini sudah dibantah tetapi berkontribusi pada pelemahan nilai tukar Rupiah dan keluarnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia beberapa pekan sebelumnya.".

Rupiah yang melemah plus keluarnya dana asing, menurut Hans, membuat IHSG sulit menguat signifikan dan cenderung sideways sampai akhir tahun.

Baca juga: Perpanjangan PSBB Jakarta Jilid II Bakal Jadi Sentimen Negatif di Pasar Modal

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya