Kebut Produksi Remdesivir untuk Obat Covid-19, Bio Farma Tempuh Dua Cara

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Rahma Tri

Minggu, 27 September 2020 09:48 WIB

Peneliti Biokimia Farmasi LIPI, dokter Tjandrawati Mozef menunjukan alat deteksi alternatif virus Corona di Laboratorium Kimia LIPI, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 26 Agustus 2020. Tjandrawati bersama LIPI berhasil menemukan formula deteksi virus corona dengan metode RT LAMP untuk menentukan seseorang positif atau negatif terpapar Covid-19. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bio Farma Honesti memastikan bahwa pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi Remdesivir, obat Covid-19. Menurut dia, Bio Farma akan menempuh dua cara untuk mengebut produksi Remdesivir, yaitu bekerja sama dengan India, atau mengimpor dan memproduksi sendiri di dalam negeri.

Dalam langkah kerja sama dengan India, Bio Farma akan melakukan uji klinis bersama sejumlah BUMN lain. Adapun untuk langkah kedua, di samping izin impor, Bio Farma juga sedang menjalankan riset untuk produksi dalam negeri. "Bio Farma telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi Remdesivir dalam negeri," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid-19 di Jakarta, Sabtu.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir. “Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meminta Bio Farma segera mengambil langkah cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan. “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 26 September 2020.

Menteri Kesehatan Terawan yang hadir dalam rakor virtual itu mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi Remdesivir dalam negeri. Terawan menyatakan bakal mendukung pengajuan dan pengadaan obat bersama dengan BUMN dan BPOM.

Advertising
Advertising

"Kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” ujar Terawan.

Baca juga: Kejar Target Dosis Vaksin, Erick Thohir Terus Jajaki Kerja Sama

IMAM HAMDI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

6 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

6 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

2 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya