Pandemi, Pemerintah Disarankan Buka Satu Bandara Internasional Saja
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Rabu, 23 September 2020 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Penerbangan dari Pusat Studi Air Power Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, menyarankan pemerintah hanya membuka satu pintu bandara internasional selama pandemi corona. Cara ini dinilai dapat mencegah penyebaran virus dan meningkatkan keamanan negara di tengah wabah Covid-19.
“Seyogianya untuk sementara waktu harus dilakukan single entry policy dengan hanya membuka satu international airport. Ini berujuan mengawasi ketat lalu-lalang orang, barang, tanaman, dan virus serta membuka ruang gerak bisnis penerbangan lokal,” tutur Chappy dalam webinar, Rabu, 23 September 2020.
Mantan KSAU ini menjelaskan, pandemi adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk mengatur kembali tata-kelola bandara dalam negeri. Dengan sistem satu pintu bandara internasional, negara justru akan memperoleh peluang besar bagi pengembangan pasar penerbangan domestik secara lebih efisien.
Dalam satu waktu yang sama, adanya penataan ulang bandara dapat mendorong pemerintah membagi secara adil rute-rute gemuk dalam negeri. Di samping itu, regulator juga bisa menata angkutan untuk kepentingan administrasi dan logistik serta mensinkronkannya dengan kereta api, transportasi darat, dan tol laut.
<!--more-->
Lebih lanjut, Chappy mengungkapkan pemerintah juga dapat mengambil momentum yang tepat untuk mengatur fasilitas penerbangan domestik. Sehingga, industri penerbangan akan tumbuh dengan cepat, aman, dan sehat.
“Ini saatnya memberikan peluang keuntungan yang lebih merata. Mengapa sekarang, karena bila tidak melakukan sendiri sekarang, investor asing yang akan mengambil benefit dari momentum oportunity,” ucapnya.
Pemerintah memang tengah mewacanakan perampingan bandara internasional dengan konsep bandara hub dan super hub atau bandara jangkar. Wacana penataan jalur penerbangan itu digaungkan Presiden Joko Widodo sejak Agustus karena banyaknya bandara internasional membuat kurang fokus.
Presiden Jokowi pun meminta jajarannya menetapkan sejumlah bandara yang akan menjadi super hub penerbangan asing. Ia juga meminta bandara hub untuk menjadi poros jalur domestik.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga : 8 Bandara Dikabarkan Turun Kelas, Kemenhub: Masih Dibahas Internal