Bank Indonesia Optimistis Ekonomi Jawa Barat Membaik pada Kuartal III 2020

Rabu, 23 September 2020 12:24 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herwanto optimistis ekonomi Jawa Barat membaik seiring dengan penerapan kebiasaan baru atau new normal pada kuartal III-2020 bisa.

"Pandemi dampaknya luar biasa. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di kuartal II-2020 terkontraksi hingga -5,98 persen. Namun kami percaya ekonomi Jawa Barat di kuartal-III lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu Insya Allah ke depan bisa positif di 2021," kata Herwanto dalam diskusi virtual, Rabu 23 September 2020.

Dia mengatakan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia membuat ekonomi Jawa Barat terkontraksi sebesar -5,98 persen (yoy) pada kuartal II-2020. Dari situ dia menilai resesi ekonomi memang tak bisa dihindarkan di tengah pandemi, namun dia optimistis pada 2021 ekonomi Indonesia kembali bangkit positif.

Menurutnya, beberapa indikator pada kuartal III sudah mulai membaik. Di antaranya survei harga eceran, survei harga konsumen serta inflasi. Herwanto mengatakan salah satu kunci agar ekonomi kuat dan daya beli masyarakat meningkat, yaitu keseimbangan kebijakan antara kesehatan dan ekonomi.

"Pengetatan aktivitas masyarakat harus dilakukan secara berimbang dan dinamis karena kebijakan berimbang secara dinamis adalah kunci," kata dia.

Dia juga menuturkan bahwa inflasi di Jawa Barat tetap terkendali dan berada pada rentang sasaran inflasi, sebesar 2,21 persen(yoy) pada triwulan II 2020. Realisasi tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan II 2019 yang mencapai sebesar 3,48 persen (yoy) maupun triwulan I 2020 yang sebesar 3,94 persen (yoy).

"Tekanan permintaan yang berkurang karena kondisi perekonomian yang terkontraksi dan terjaganya pasokan pangan strategis akibat panen raya padi dan hortikultura, mendorong laju inflasi yang cenderung rendah," ujarnya.

Kendati begitu, capaian inflasi IHK Jawa Barat pada triwulan II 2020 masih lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,54 persen(yoy). Tekanan inflasi tersebut berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama subkelompok makanan yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: OJK: Pemulihan Ekonomi Bergantung Pada Penanganan Covid-19

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

10 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

2 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya