Peneliti Pertanyakan RUU Cipta Kerja Bakal Bisa Menjamin Daya Saing Daerah

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 22 September 2020 23:22 WIB

Ribuan massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama-sama dengan elemen serikat pekerja yang lain melakukan aksi demo di depan gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020. Dalam aksinya massa buruh menolak omnibus law RUU Cipta Kerja dan Stop PHK. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Peneliti Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Armand Suparman, mengatakan Rancangan Undang-Undang disingkat RUU Cipta Kerja sebagai kesempatan untuk membenahi beragam persoalan yang membendung peningkatan daya saing dari sisi investasi dan pelayanan perizinan.

"Pertanyaan besarnya, apakah RUU Cipta Kerja bisa menjamin apa yang kita sebut sebagai daya saing daerah berkelanjutan, gitu ya?" ujar Armand, dalam diskusi virtual, Selasa, 22 September 2020.

Baca juga : 143 Perusahaan Mau Relokasi, Menteri Airlangga: Segara Selesaikan Omnibus Law

Menurut dia, sejumlah lembaga termasuk KPPOD, mencoba merumuskan apa yang disebut daya saing daerah berkelanjutan sebagai sebuah keunggulan kompetitif daerah dalam memobilisasi, mengoptimalkan segala sumber daya dalam meningkatkan nilai tambah melalui efisiensi atau inovasi untuk meningkatkan produktivitas.

"Tapi, yang paling penting adalah bagaimana upaya ini tetap menjaga keseimbangan, dengan pilar-pilar lain. Terutama hubungan antara alam dan manusia atau alam dan kehidupan sosial," tutur dia. Dalam wacana tersebut, dia berujar, harus diletakkan dalam empat pilar, yakni lingkungan lestari, sosial inklusif, ekonomi unggul, dan tata kelola yang baik.

Terkait ekonomi unggul, ia menambahkan, perlu dikaitkan dengan sebuah sistem di mana potensi ekonomi berjalan dengan baik, kemampuan fiskal daerah bisa menunjuk aktivitas perekonomian daerah, dan ekosistem daerah serta ketersedian infrastruktur terjaga dengan baik. Namun, memperhatikan keseimbangan dengan pilar lain.

Advertising
Advertising

"Terutama lingkungan hidup dan sosial," katanya. Dalam rancangan undang-undang sapu jagat yang tengah dikebut Dewan Perwakilan Rakyat, kata dia, perlu diberi catatan agar aspek keberlanjutan dalam Ombnibus Law tadi bisa dijamin dalam pelaksanaannya di kemudian hari.

Sebelumnya, dalam diskusi yang mengangkat tema "RUU Cipta Kerja: Momentum Agregasi Daya Saing Daerah Berkelanjutan" itu, Armand menambahkan, tahun ini, Indonesia memasuki 20 tahun berotonomi, bagaimana melalui RUU Cipta Kerja sebagai upaya untuk menggedor apa yang menjadi tujuan otonomi. "Yaitu kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.

Dalam mencapai kesejahteraan dan kualitas hidup, kata dia, sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa dalam mencapai kesejahteraan, maka yang harus dibenaghi adalah instrumen tata kelola, terutama dalam memberikan pelayanan publik, termasuk terkait perizinan serta daya saing.

"Jadi ini merupakan tools yang perlu kita optimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas masyarakat. Terutama masyarakat di daerah," ucap dia. Namun kenyataan dari sejumlah kajian internasional, kata dia, daya saing, baik di level daerah maupun nasional merupakan seusatu yang harus diperjuangkan kembali.

IHSAN RELIUBUN | DA

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

3 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

3 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

3 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

4 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya