Siap-siap Resesi, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Kuartal III Kembali Terkontraksi

Selasa, 22 September 2020 12:45 WIB

Ilustrasi resesi. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Perekonomian Indonesia semakin dekat dengan kondisi resesi teknikal. Pasalnya, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 bakal kembali berada di zona negatif.

Adapun ekonomi Indonesia sebelumnya telah mengalami kontraksi sebesar 5,3 persen pada kuartal II 2020. Seperti diketahui, suatu negara dianggap masuk ke dalam kondisi resesi apabila dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.

"Negative territory kemungkinan akan terjadi pada kuartal ketiga dan mungkin juga masih akan berlangsung untuk Kuartal keempat yang kita upayakan untuk bisa mendekati nol atau positif," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi video, Selasa, 22 September 2020.

Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III berada pada kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1 persen. Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan sejumlah komponen ekonomi yang juga terkontraksi pada periode tersebut.

Apabila dirinci berdasarkan komponennya, Sri Mulyani mengatakan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih berada pada zona kontraksi,yaitu minus 3 hingga minus 1,5 persen pada kuartal III 2020. Adapun untuk keseluruhan tahun, konsumsi Tanah Air diperkirakan tumbuh minus 2,1 hingga minus 1 persen.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Komponen investasi juga masih akan mengalami kontraksi di kuartal III dan keseluruhan tahun. Pada triwulan III, pertumbuhan investasi diperkirakan melambat dan berada di minus 8,5 persen hingga minus 6,6 persen dan untuk keseluruhan tahun di kisaran minus 5,6 persen hingga minus 4,4 persen.

Sementara itu, ekspor dan impor juga diperkirakan masih terkontraksi. Pada kuartal III, ekspor diperkirakan tumbuh negatif di kisaran -13,9 persen hingga -8,7 persen. Sementara, impor diperkirakan turun ke kisaran -26,8 persen hingga minus 16 persen.

Adapun pada keseluruhan tahun ekspor diperkirakan tumbuh minus 9 persen hingga minus 5,5 persen. Sedangkan impor bakal terkontraksi lebih dalam di kisaran -17,2 persen hingga minus 11,7 persen.

Berkebalikan dengan komponen-komponen sebelumnya, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh tinggi pada kuartal III 2020 yaitu pada kisaran 9,8 persen hingga 17 persen. Sementara pada keseluruhan tahun berada di kisaran 0,6 persen hingga 4,8 persen. "Jadi pemerintah sudah melakukan all out melalui kebijakan belanja atau ekspansi fiskalnya sebagai cara untuk counter cyclical," kata Sri Mulyani.

Baca: Yogya Resesi karena Pariwisata Lesu, Sultan HB X Sebut Strategi ala Kusir Andong

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

10 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya