2 Faktor Ini Dinilai Bisa Dorong Rupiah Lebih Kuat dan Stabil

Minggu, 20 September 2020 17:21 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai ada dua faktor yang mendorong penguatan rupiah belakangan ini. Dua faktor tersebut antara lain Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan pengumuman data neraca perdagangan Agustus 2020.

"Kedua hal ini diharapkan mampu membuat rupiah menguat dan lebih stabil ke depannya," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 September 2020.

Hans mengatakan mengatakan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan 4 persen direspon baik oleh pelaku pasar. Pasalnya, langkah tersebut menunjukkan BI lebih mengutamakan stabilitas keuangan dalam mendukung perekonomian Tanah Air.

"Dan juga mengindikasikan Bank Sentral tetap independen," ujar Hans. "Biarpun inflasi sangat rendah tetapi volatilitas rupiah membuat BI menahan penurunan suku bunga."

Di samping itu, pasar juga merespons positif pernyataan Bank Indonesia yang memastikan bahwa kebijakan berbagi beban dengan pemerintah hanya berjalan hingga akhir tahun ini. "Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menjanjikan akan mempertahankan kebijakan moneter BI tetap independen."

Advertising
Advertising

<!--more-->bank

Di sisi lain, penguatan rupiah juga ditopang oleh data perdagangan Indonesia. Badan Pusat Statistik sebelumnya melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mencatat surplus US$ 2.33 miliar.

Sepanjang pekan ini, rupiah berhasil bergerak menguat 0,62 persen dan bergerak di kisaran Rp 14.733 per dolar AS hingga Rp 14.974 per dolar AS. Padahal, pada pekan lalu tidak sedikit analis dan ekonom yang memperkirakan rupiah dapat menembus level Rp15.000 per dolar AS akibat sentimen penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta dan sejumlah data ekonomi yang dirilis pekan ini.

Baca juga: Rupiah Menguat Seiring Meredanya Kekhawatiran Pasar terhadap PSBB

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya