OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini Minus 4,5 Persen

Rabu, 16 September 2020 18:35 WIB

Logo OECD. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global turun menjadi minus 4,5 persen pada tahun ini. Angka tersebut lebih optimistis ketimbang proyeksi yang dirilis sebelumnya pada bulan Juni lalu sebesar minus 6 persen.

Prediksi yang lebih baik itu setelah melihat perkembangan lebih baik dari yang diharapkan untuk kasus Cina dan Amerika Serikat pada paruh pertama tahun ini. "Namun, output di banyak negara pada akhir tahun 2021 masih akan berada di bawah level pada akhir 2019, dan jauh di bawah proyeksi sebelum pandemi," tulis OECD's Interim Economic Outlook seperti dikutip hari ini, Rabu, 16 September 2020.

Adapun untuk tahun 2021, OECD memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh sebesar 5 persen. OECD menekankan bahwa dengan pandemi Covid-19 yang terus mengancam pekerjaan, bisnis, serta kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di tengah ketidakpastian yang luar biasa, membangun kepercayaan akan sangat penting untuk memastikan ekonomi cepat pulih.

Mereka mencatat bahwa setelah tren negatif yang terjadi pada paruh pertama tahun ini, hasil pemulihan ekonomi terjadi dengan cepat menyusul pelonggaran langkah-langkah penahanan dan pembukaan kembali bisnis awal.

Meski begitu, laju pemulihan telah kehilangan momentum baru-baru ini. Pembatasan baru yang diberlakukan di beberapa negara untuk mengatasi kebangkitan virus cenderung memperlambat pertumbuhan. Tingginya ketidakpastian serta sangat bervariasinya kekuatan pemulihan antara negara dan antar sektor bisnis ini yang turut mempengaruhi pemulihan ekonomi global.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Tak hanya itu, prospek pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan akan bergantung pada berbagai faktor termasuk kemungkinan wabah virus baru serta seberapa baik individu mengamati tindakan dan pembatasan kesehatan. Selain itu ada faktor kepercayaan konsumen dan bisnis, dan sejauh mana dukungan pemerintah untuk mempertahankan pekerjaan dan membantu bisnis berhasil dalam meningkatkan permintaan.

Di sisi lain, jika ancaman Covid-19 memudar lebih cepat dari yang diharapkan, peningkatan kepercayaan bisnis dan konsumen dapat meningkatkan aktivitas global secara tajam pada tahun 2021. Tapi jika virus yang lebih kuat muncul yang mengakibatkan lockdown yang lebih ketat, kondisi itu dapat memangkas 2-3 poin persentase dari pertumbuhan global pada tahun 2021.

Kepala Ekonom OECD Laurence Boone meminta agar pemerintah menghindari kesalahan pengetatan kebijakan fiskal terlalu cepat, seperti yang terjadi setelah krisis keuangan terakhir. Sebab, tanpa dukungan pemerintah yang berkelanjutan, kebangkrutan dan pengangguran dapat meningkat lebih cepat dari yang seharusnya dan berdampak pada mata pencaharian masyarakat selama bertahun-tahun yang akan datang.

"Pembuat kebijakan memiliki kesempatan untuk menerapkan rencana pemulihan yang benar-benar berkelanjutan yang menghidupkan kembali ekonomi dan menghasilkan investasi dalam peningkatan digital yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan kecil dan menengah, serta dalam infrastruktur hijau, transportasi dan perumahan," kata Boone.

BISNIS

Baca: Airlangga Sebut 143 Perusahaan Asing Sedang Berencana Relokasi Investasi ke RI

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya