Akibat Pandemi Covid, Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 16 September 2020 14:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi pandemi Covid-19 ini berkontribusi pada kenaikan angka kemiskinan. Selama tujuh bulan pandemi berlangsung, menurutnya, telah menyebabkan kenaikan dari jumlah kemiskinan di Indonesia.
"Kalau kita lihat di Indonesia sendiri kemiskinan kita sudah meningkat yang tadi sudah mencapai di 9,4 persen. Sejarah Indonesia itu mungkin kemiskinan terendah, dan sekarang sudah kembali kepada 9,78 persen," kata saat sambutan Pertemuan Ilmiah Ikatan Widyaiswara Indonesia secara virtual, Rabu, 16 September 2020.
Selain kemiskinan, kata Sri Mulyani, akibat dari pandemi ini juga meningkatkan angka pengangguran di Indonesia. Dalam menghadapi itu, Pemerintah berusaha merespon dengan menyediakan jaring pengaman sosial, tanpa menafikan dari sektor kesehatan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 ini menimbulkan tantangan ekonomi yang cukup berat bagi Indonesia. Pasalnya, semua sektor ekonomi sangat tertekan dan membutuhkan perbaikan.
Oleh karena itu, Pemerintah harus sigap menanggapi perkembangan yang terjadi dan melakukan penyesuaian kebijakan seefektif mungkin, sebab keduanya sama-sama menyangkut hajat hidup masyarakat.
<!--more-->
"Kita melihat situasi Covid itu harus ada policy response yang berfokus pada masalah kesehatan dan mencegah penyebarannya. Untuk dampak sosial harus ada social protection dan jaring pengamanan sosial untuk menghadapi tantangan ekonomi, bagi usaha kecil, menengah, besar, dan juga sektor keuangan," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, pandemi Covid-19 ini telah menyerang seluruh negara yang ada di dunia, tanpa terkecuali Indonesia. "Jadi kita berhadapan dengan situasi yang luar biasa dan tidak biasa. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan dengan tatanan yang kita siapkan," ucapnya.
Baca juga: Atasi Covid-19, Sri Mulyani: Kita Sering Dihadapi Pilihan Tak Mudah