Sri Mulyani Jelaskan Penyebab Pembiayaan Investasi 2021 Lebih Rendah dari 2020
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 15 September 2020 16:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Total anggaran untuk pembiayaan investasi pada 2021 ditetapkan sebesar Rp 169,05 triliun, lebih rendah dari tahun 2020 ini yang mencapai Rp 257,1 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pembiayaan investasi tahun ini memang lebih tinggi karena adanya alokasi anggaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Jadi (tahun depan) terjadi penurunan," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi Keuangan DPR di Jakarta, Selasa, 15 September 2020.
Dari uang Rp 169,05 triliun ini, lebih dari separuhnya dialokasikan untuk anggaran pendidikan dan infrastruktur. Masing-masing yaitu Rp 51 triliun dan infrastruktur Rp 45,1 triliun. Sehingga totalnya menjadi Rp 96,1 triliun atau 56,8 persen dari total pembiayaan. Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut:
Pertama, Program SDM yang Berkualitas Rp 51 triliun
1. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp 20 triliun
2. Dana Abadi Penelitian Rp 3 triliun
3. Dana Abadi Kebudayaan Rp 2 triliun
4. Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp 4 triliun
5. Cadangan Pembiayaan Pendidikan Rp 22 triliun
<!--more-->
Kedua, Program Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Rp 45,1 triliun
1. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp 5 triliun
2. PT Hutama Karya (Persero) Rp 6,2 triliun
3. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp 2,25 triliun
4. PT PAL Indonesia (Persero) Rp 1,3 triliun
5. PT Pelindo III (Persero) Rp 1,2 triliun
6. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC Rp 470 miliar
7. PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rp 977 miliar
8. BLU Pusat Pengelolan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp 16,62 triliun
9. BLU Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp 11,1 triliun
Ketiga, Program Mendukung PEN Rp 43 triliun
1. Pinjaman PEN untuk daerah Rp 10 triliun
2. Pembiayaan dalam rangka mendukung program PEN Rp 33 triliun
Keempat, Program Penguatan Kelembagaan UMKM, UMi, Asuransi, dan Penjaminan Rp 22 triliun
1. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Rp 20 triliun
2. BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Rp 2 triliun
<!--more-->
Kelima, Program Meningkatkan Peran Serta Indonesia di Dunia Internasional Rp 2,9 triliun
1. BLU Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp 2 triliun
2. Investasi kepada Lembaga Keuangan Internasional (LKI) Rp 900 miliar
Keenam, Program Mendorong Program Ekspor Nasional Rp 5 triliun
1. PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Rp 5 triliun
Baca juga: Anggaran Kemenkeu 2021 Rp 43 T, Ini Alokasi 5 Program Utamanya
FAJAR PEBRIANTO