Soal Merger Gojek dan Grab, Santer Kabar Pendiri Softbank Sudah Beri Restu

Selasa, 15 September 2020 12:29 WIB

Pengemudi ojek online (ojol) mengangkut penumpang di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. Keputusan tersebut sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan tentang pedoman PSBB yang menyatakan ojek online hanya boleh mengangkut barang, bukan orang. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan bisnis jasa transportasi berbasis aplikasi atau ride hailing Gojek dan Grab dikabarkan melakukan pembicaraan kembali terkait penggabungan usaha setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham. Pendiri SoftBank, Masayoshi Son dikabarkan telah merestui rencana aksi korporasi itu.

Seperti dikutip dari Financial Times, pada hari ini, Selasa, 15 September 2020, informasi rencana merger perusahaan itu sempat mencuat sejak 6 bulan lalu. Namun rencana tersebut tak terealisasi karena pemegang saham tidak memberi restu.

Kini, kondisi telah berubah. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menghantam bisnis jasa transportasi berbasis aplikasi. Di Indonesia, misalnya, sudah diberlakukan pembatasan terhadap layanan transportasi berbasis aplikasi seperti pembatasan jumlah penumpang atau bahkan larangan mengangkut penumpang selama pandemi.

Hal ini yang kemudian, menurut Financial Times, membuat nilai kedua platform tersebut mengalami penurunan secara substansial di pasar sekunder dengan saham diperdagangkan secara informal.

Saham Grab yang berbasis di Singapura, yang bernilai US$ 14 miliar atau setara dengan Rp 207,83 triliun, pada putaran pendanaan terakhirnya pada 2019, telah diperdagangkan dengan diskon 25 persen.

Advertising
Advertising

Sementara itu, saham Gojek yang bermarkas di Jakarta, senilai hampir US$ 10 miliar (Rp 148,45 triliun) tahun lalu, juga telah dijual dengan diskon besar, seiring dengan rencana pemegang saham awal yang ingin keluar.

Ketika dikonfirmasi soal kabar merger tersebut, Grab, SoftBank, dan Gojek menolak berkomentar.

Namun melemahnya kinerja saham tak hanya terjadi pada Gojek dan Grab. Perusahaan dengan model bisnis lainnya sepert Uber dan Lyftj uga mengalami kondisi serupa. Saham Uber dan Lyft kini berada jauh di bawah harga penawaran umum perdana mereka.

Sementara itu, analis PitchBook, Asad Hussain, mengatakan, bahwa dengan kondisi penurunan yang tajam tersebut, sangat memungkinkan untuk dilakukan merger. “Penggabungan dapat secara signifikan mempercepat jalur Grab dan Gojek menuju profitabilitas,” katanya.

BISNIS

Baca: CEO Dana Tanggapi Isu Merger dengan OVO untuk Hadapi Gopay

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

2 jam lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

8 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

17 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

22 hari lalu

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

32 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

34 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

34 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

34 hari lalu

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade Susardi, mengatakan rencana merger antara Garuda Indonesia dan InJourney bisa tahun ini asal....

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

35 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya