Airlangga: Okupansi RS Rujukan Covid di Jakarta dan Bali Sudah di Atas 50 Persen
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 11 September 2020 19:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan ada dua provinsi yang menjadi perhatian pemerintah ihwal ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menangani Corona, yaitu DKI Jakarta dan Bali. Tingkat keterisian ruang ICU dan ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 pada dua provinsi tersebut tercatat melebihi enam provinsi prioritas lainnya.
"Di dua provinsi Jakarta dan Bali jadi perhatian karena untuk ICU dan isolasi di atas 50 persen. Sementara, enam daerah lain di bawah 50 persen. Bed occupancy ideal menurut WHO antara antara 60-85 persen," ujar dia dalam koferensi video, Jumat, 11 September 2020.
Kendati demikian, Airlangga memastikan fasilitas kesehatan di Tanah Air masih memadai. Sebab keterisian di rumah sakit rujukan pada delapan provinsi prioritas masih berada pada angka rata-rata 46,11 persen untuk ruang ICU dan 47,88 persen di ruang isolasi.
Komite meminta kesiapan pelayanan publik tersebut terus ditingkatkan. Termasuk, dengan memanfaatkan fasilitas hotel bintang 2 dan bintang 3. Penggunaan hotel untuk pelayanan kesehatan, kata Airlangga, telah dilakukan di Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) untuk merawat pasien Covid-19 telah memasuki fase kritis.
<!--more-->
Pemerintah DKI memperkirakan tempat isolasi yang disiapkan tidak akan mampu menampung pasien Covid-19 per 17 September 2020. Saat ini Pemerintah DKI mempunyai 4.053 tempat tidur isolasi untuk pasien yang terpapar virus corona.
"Meskipun kapasitas ruang isolasi khusus Covid-19 ditingkatkan sebanyak 20 persen menjadi 4.807 tempat tidur, maka seluruh tempat tidur itu akan penuh sekitar tanggal 6 Oktober 2020," kata Anies melalui keterangan resminya yang disampaikan pada Rabu malam, 9 September 2020.
Selain itu, kondisi kapasitas maksimal ruang ICU khusus Covid-19 di DKI lebih kritis lagi. Saat ini DKI mempunyai sebanyak 528 tempat tidur di ruang ICU. Kamar perawatan intensif itu telah terisi 8 persen dan diperkirakan akan penuh pada 15 September dengan tingkat penularan wabah seperti sekarang.
Dalam beberapa hari ini, penularan pagebluk corona mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. Rasio positif juga telah mencapai 14 persen beberapa hari lalu. Pemprov DKI, kata Anies, sedang berusaha menaikkan kapasitas ICU mencapai 636 tempat tidur.
"Namun, tanpa usaha pembatasan lebih ketat, maka ICU khusus Covid-19 Jakarta sesudah dinaikkan kapasitasnya pun bisa penuh pada tanggal 25 September," ujarnya.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah Gelar Operasi Yustisi Kedisiplinan Sampai di Perkantoran
CAESAR AKBAR | IMAM HAMDI