Lembaga Demografi UI Sebut Lonjakan Pengangguran Berpotensi Picu Konflik

Jumat, 11 September 2020 15:30 WIB

Sejumlah pekerja dengan mengenakan masker dan menjaga jarak menyelesaikan pesanan furnitur kualitas ekspor di perusahan furnitur PT Saniharto Enggalhardjo di Demak, Jawa Tengah, 9 Juni 2020. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan per 27 Mei 2020 jumlah pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan oleh perusahaan sebanyak 3,06 juta orang. Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan angka pengangguran akan mencapai 4,22 juta orang pada 2020. ANTARA FOTO/AJI STYAWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia Turro Selrits Wongkaren mengingatkan soal lonjakan pengangguran bila bonus demografi tidak dikelola dengan baik. Saat ini, kelompok pengangguran di Indonesia semakin banyak berasal dari kalangan yang berpendidikan. Mereka pernah kuliah, SMA, dan SMK.

"Mereka semakin mengkota, berpendidikan, dan aspirasinya tinggi," kata Turro dalam webinar di Jakarta, Jumat, 11 September 2020.

Konsekuensinya, jika kelompok ini tidak ditangani dengan baik, maka kondisinya akan mengarah kapada konflik. Penanganan yang dimaksud adalah penyerapan para pengangguran ini di pasar tenaga kerja, di tengah kondisi bonus demografi saat ini. "Bisa jadi disaster jika tidak dilakukan perbaikan," kata dia.

Sebelumnya, Turro mengatakan bahwa saat ini hingga 2024 nanti, Indonesia sudah memasuki fase bonus demografi yang membuat supply tenaga kerja lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Turro mengingatkan bahwa momen ini harus dikelola dengan baik agar tidak muncul kelompok pengangguran baru.

Sebelum pandemi Covid-19 muncul, lembaga ini sudah pernah menganalisis dan memproyeksikan pasar tenaga kerja hingga 2025. Di tahun 2017, sudah ada 8 juta pengangguran dan akan meningkat menjadi 9 juta pada 2025. "Tapi ini sebelum pandemi," kata dia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Per 26 Mei 2020, Pusat Data dan Informasi Kemenaker mencatat sudah ada 380.221 pekerja yang dipecat. "Per Juni ini belum dapat disajikan karena harus dihimpun data dari daerah," kata Kepala Subdit Hubungan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Sumondang, kepada Tempo di Jakarta.

Dari total 380 ribu pekerja yang dipecat, sebanyak 68,6 persen ada di Pulau Jawa. Terbanyak yaitu Jawa Barat dengan 107.398 pekerja. Kemudian diikuti oleh Jawa Tengah sebanyak 47.266 pekerja, Jawa Timur 44.441 pekerja, DKI Jakarta 39.686 pekerja, Banten 18.404 pekerja, dan paling kecil Yogyakarta 3.887 pekerja.

Baca juga: Bappenas Prediksi Angka Pengangguran Naik 9,2 Persen pada Tahun Ini

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

36 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

41 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

44 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

49 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

56 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya