Asuransi Petani Cokelat Berbasis Satelit Dikembangkan di Sulsel, Apa Manfaatnya?

Selasa, 8 September 2020 18:03 WIB

Cokelat Hitam. Unsplash.com/Charisse Kenion

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek asuransi dan pembiayaan untuk petani cokelat sedang dikembangkan di Sulawesi. Proyek ini akan menggunakan hasil pantauan Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) milik Amerika Serikat terhadap berbagai indikator, mulai dari suhu permukaan sampai kelembaban tanah.

"Sekarang tidak ada pilihan selain masuk ke new technology digital," kata Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AUUI) Hastanto Sri Margi Widodo dalam Webinar MarkPlus Industry Roundtable, Selasa, 8 September 2020.

Proyek ini melibatkan sejumlah pihak. Mereka adalah Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AUUI), PT Reasuransi Indonesia, International Finance Corporation (IFC) dari Grup Bank Dunia, dan Mars, merek coklat asal Amerika Serikat. Apa saja manfaat proyek asuransi dan pembiayaan dengan menggunakan hasil pantauan satelit tersebut?

Pertama, akan ada pembiayaan untuk para petani ini. Kemudian, perusahaan asuransi Indonesia akan masuk untuk memberikan jaminan terhadap tanah para petani.

Entah itu dalam kondisi kelembaban tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang akhirnya mempengaruhi hasil panen mereka. Data ini yang dihimpun dari Satelit NOAA. Beruntung, kata Hastanto, pantauan satelit ini mencakup seluruh wilayah tanah air.

Advertising
Advertising

Proyek serupa sudah berjalan sukses di Mozambik, negara di Afrika bagian selatan. Di sana, perbankan akan memberikan kredit bagi petani, yang sebagian dibelanjakan untuk asuransi. Proyek ini dinikmati 41 ribu petani katun dan beberapa petani jagung.

Jaminan yang diberikan mencakup kekeringan, temperatur yang terlalu rendah, dan curah hujan berlebihan. Total portofolio asuransinya mencapai US$ 680 ribu dan klaim US$ 230 ribu.

Di Indonesia, asuransi pertanian semacam ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu tapi belum diterapkan luas. Salah satu yang sudah dikenal adalah program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari Kementerian Pertanian.

Setiap tahun, total lahan sawah yang diasuransikan terus meningkat. Kementerian Pertanian mencatat, total lahan sawah yang diasuransikan sepanjang 2015 hingga 2018 sudah mencapai 2,5 juta hektare. Adapun sepanjang tahun ini, target AUTP adalah 1 juta hektare.

Baca: Kisah Nasabah Asuransi Bumiputera Pontang-panting Cari Cara Biayai Sekolah Anak

Berita terkait

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

15 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

17 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

29 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

33 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

35 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Hektare Sawah di Jawa Tengah Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

46 hari lalu

Ribuan Hektare Sawah di Jawa Tengah Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

Lahan pertanian yang tergenang banjir itu berada di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Jepara dan Pati.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

52 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

53 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

53 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya