Daya Beli Terpukul, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diperkirakan Minus Lagi

Minggu, 6 September 2020 17:58 WIB

Sejumlah warung makan tutup saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat merebaknya COVID-19 di kawasan Kalibata, Jakarta, 13 April 2020. Kenaikan harga barang ditambah penghasilan yang menurun adalah kombinasi fatal pemukul daya beli. Pemerintah harus mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama ini jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pandemi Covid-19 telah memukul daya beli masyarakat sehingga deman atau permintaan barang dan jasa turun. Hal ini berdampak tingkat konsumsi masyarakat.

"Sehingga berpeluang membuat pertumbuhan ekonomi di Kuartal ke 3 akan kembali negative," kata Hans dalam keterangan tertulis, Ahad, 6 Desember 2020.

Dia menilai bila belanja pemerintah efektif diharapkan mampu membawa ekonomi keluar dari resesi pada kuartal ke 4. "Belanja fiskal menjadi satu-satunya harapan pemulihan ekonomi saat ini."

Hans menuturkan data Covid-19 di Indonesia masih terus naik baik dari Total Cases, Daily New Cases, Active Cases. Untuk data total Deaths dan Daily Deaths juga tetap naik.

Masih naiknya kasus tersebut berpotensi terus menekan perekonomian. Tetapi naiknya jumlah pasien yang sembuh menjadi sentimen positif penyeimbang.

Dia melihat terjadi perlambatan ekonomi di Agustus 2020 di tandai dengan deflasi sebesar 0,05 persen. Angka inflasi secara year to date menjadi 0.93 persen dan inflasi tahunan atau year on year menjadi 1,32 persen.

<!--more-->

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran minus 1,1 hingga positif 0,2 persen pada keseluruhan 2020.

"Berdasarkan data hingga bulan Juli dan Agustus kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah dari perkiraan bulan Maret April yang lalu," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 1 September 2020.

Pada Maret-April, Sri Mulyani menyampaikan ke DPR, bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi 2020 adalah pada kisaran minus 0,4 persen hingga positif 2,3 persen.

Sebelumnya Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo, Sutrisno Iwantono, menyebutkan Indonesia tak mungkin bisa menghindari resesi. Pada kuartal I tahun 2020 sebenarnya pertumbuhan ekonomi sudah minus dibandingkan kuartal IV tahun 2019.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2020 juga mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen. “Triwulan III ini juga akan negatif. Tapi ini harus dipertahankan. Kami mendorong agar tidak terjadi krisis ekonomi,” kata Sutrisno pada diskusi virtual, Rabu, 2 September 2020.

Sutrisno menjelaskan bahwa resesi tidak menjadi masalah besar. Alasannya semua negara mengalaminya. Akan tetapi, dia berharap jangan sampai terjadi krisis ekonomi. "Kalau krisis membuat ekonomi anjlok luar biasa. Ini yang harus ditolong untuk jangka pendek,” katanya.

Baca: Pengusaha: Resesi Tak Bisa Dihindari, Asal Jangan Krisis Ekonomi

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

9 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya