Freeport: Ada Potensi Sumber Daya 2 Miliar Ton Bijih di Tambang Bawah Tanah
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 5 September 2020 12:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengidentifikasi tambang bawah tanah di wilayah kerjanya di Papua masih menyimpan potensi sumber daya mineral yang belum tereksplorasi hingga 2 miliar bijih ton. Menurut Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, total cadangan tambang bawah tanah tersebut saat ini mencapai 1,3 miliar bijih ton yang bisa ditambang hingga 2052.
Namun, dia mengungkapkan di bawah lapisan cadangan yang telah terbukti tersebut masih terdapat potensi sumber daya yang belum tereksplorasi dan diperkirakan mencapai sekitar 2 miliar bijih ton.
"Ada potensi sumber daya 2 miliar ton. Kalau kami eksplorasi lanjutan barangkali bisa menjadi cadangan sekitar tambahan 1 miliar ton," ujarnya dalam webinar, Jumat 4 September 2020.
Dengan tambahan potensi cadangan tersebut, kata Tony, umur tambang Freeport bisa diperpanjang 10 tahun-15 tahun. Meski demikian, Freeport tidak akan melakukan eksplorasi lanjutan potensi cadangan tersebut sebab izin penambangan Freeport akan berakhir pada 2041.
Adanya batasan kontrak tersebut juga membuat cadangan tambang Kucing Liar yang diproyeksi akan mulai diproduksi pada 2025, tidak akan tergarap sepenuhnya.
<!--more-->
Seiring berhentinya operasi tambang terbuka Grasberg, saat ini PTFI telah mengalihkan sepenuhnya kegiatan produksi pada tambang bawah tanahnya, antara lain DOZ Block Cave, Grasberg Block Cave, Deep Level Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan. Selain itu, terdapat cadangan bawah tanah yang belum dikembangkan, yakni Kucing Liar.
Tony mengungkapkan, sejak memulai pengembangan tambang bawah tanah pada 2004, Freeport Indonesia telah menanamkan investasi hingga US$8 miliar. Ke depan, Freeport akan menggelontorkan investasi sekitar US$1 miliar per tahun hingga masa operasi berakhir pada 2041.
Baca juga: Presdir Jelaskan Proyek Smelter Rugikan Freeport hingga Hampir USD 10 M