BCA Bank Terbaik 2002

Reporter

Editor

Rabu, 27 Agustus 2003 16:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT.Bank Central Asia, Tbk meraih predikat bank terbaik tahun 2002 untuk kategori Bank dengan aset lebih dari Rp. 50 triliyun dan kategori bank umum swasta nasional, demikian hasil penilaian Majalah Investor. Sementara Bank Rakyat Indonesia meraih predikat bank BUMN terbaik. Menurut Pemimpin Redaksi Investor, Primus Dorimulu, penilaian ini melibatkan 138 bank dari 145 bank yang beroperasi. “Tujuh bank yang tidak termasuk dalam penilaian, karena laporan keuangannya, baru kami terima Senin kemarin,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/6). Dari pemeringkatan ini juga terungkap pada tahun buku 2001, 23 bank dari 138 bank yang terpantau laporan keuangannya menderita rugi bersih senilai Rp. 6,4 triliyun. Dua bank yang menderita rugi paling besar adalah Bank Internasional Indonesia, sebesar Rp. 4,1 trilyun dan Bank Universal sebesar Rp. 1,259 trilyun. Pada tahun sebelumnya 22 bank menderita rugi bersih dengan total nilai Rp. 3,4 trilyun. Di samping itu, menurut pengamat ekonomi dari INDEF, Afiliani dari laporan-laporan keuangan itu juga terlihat tidak terjadi perbaikan struktur perbankan nasional. Dia menunjuk pada 10 bank terbesar yang tetap menguasai aset perbankan nasional hingga mencapai Rp. 377 trilyun atau sekitar 70 persen dari total aset perbankan nasional. “Artinya tidak berkembang menjadi 30 bank misalnya (yang menguasai aset sebesar itu),” paparnya. Kesepuluh bank terbesar itu adalah, Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI, Danamon, BII, BTN, Citibank, Panin dan Bank Niaga. Saat ini, menurut Investor, bank yang memiliki rasio kecukupan modal kurang dari delapan persen sesuai ketentuan pemerintah, masih ada delapan bank, salah satunya BII dengan rasio kecukupan modal minus 51,67 persen. Sementara bank yang memiliki non performing loan atau kredit macet lebih dari 20 persen ada 26 bank. Antara lain Bank Societe Generale Indonesia, 99 persen, Bank Kredit Lionais Indonesia, 97,6 persen dan BII 62, 19 persen. Yang juga perlu ditekankan, tambah Afiliani, selama ini bank-bank lebih banyak menanamkan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau obligasi sehingga melalaikan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. “Sebagian besar pendapatan beberapa bank juga disumbangkan oleh bunga obligasi itu,” ujarnya. Afiliani juga mengkhawatirkan kecenderungan bank-bank besar yang ikut-ikutan membidik segmen usaha kecil menengah, karena hal itu dapat memicu segmen pemicu inflasi. “Kalau satu usaha menerima kredit dari sepuluh bank, yang dipakai sebagai modal usaha dari satu bank, sementara lainnya untuk keperluan konsumsi, itu jelas akan memicu inflasi,” jelasnya. Di samping memberikan predikat terbaik untuk dua bank tersebut, Investor juga menempatkan Bank Buana Indonesia sebagai bank terbaik diantara beraset di atas Rp.10 triliun hingga Rp50 triliyun. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau, meraih perdikat bank terbaik untuk bank beraset Rp. 1 hingga Rp. 10 trilyun. Sementara BPD Maluku, meraih predikat bank terbaik untuk bank beraset kurang dari Rp. 1 trilyun. (Sapto Pradityo-Tempo News Room)

Berita terkait

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

28 detik lalu

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

1 menit lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

1 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

Dalam pertandingan semifinal Championship Series Liga 1 ini, Bali United lebih dulu main di kandang sebelum bertandang ke Persib Bandung.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 menit lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Hari Akar Kuadrat, Fenomena Matematika yang Langka dan Unik

5 menit lalu

Penjelasan Hari Akar Kuadrat, Fenomena Matematika yang Langka dan Unik

Anda pernah mendengar hari libur matematika tak resmi Hari Akar Kuadrat? Hari yang hanya terjadi 9 kali se-abad ini lebih dari sekadar angka.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Haji 2024, Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah hingga Gunakan Kartu Pintar

7 menit lalu

5 Fakta Haji 2024, Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah hingga Gunakan Kartu Pintar

Gelombang pertama jamaah haji Indonesia akan berangkat pada Minggu 12 Mei 2024. Berikut fakta-fakta menarik haji 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

9 menit lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

15 menit lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

16 menit lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

21 menit lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya