Menteri ESDM Minta Pengerjaan Kilang Tuban Rampung Sebelum 2026
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 2 September 2020 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, meminta kepada Pertamina untuk segera merampungkan pembangunan Proyek Kilang Tuban. Karena menurutnya, proyek kilang ini sangat dinanti-nanti oleh Pemerintah.
"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," kata Arifin dalam keterangan resminya, Rabu, 2 Agustus 2020.
Adapun hal tersebut diungkapkan Arifin saat mengunjungi lokasi proyek Kilang Tuban, Jawa Timur, Selasa kemarin, 1 Agustus 2020. Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56 persen.
Arifin menyambut positif upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dan Rosneft guna mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa). Adapun nilai investasinya mencapai US$ 16 miliar.
<!--more-->
Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas Euro V (BBM ramah lingkungan), yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.
"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40 persen , dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," ujar Arifin.
Selain itu, Arifin juga mengunjungi proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur. Dia juga meminta proses penyelesaian proyek smelter ini untuk dipercepat agar segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.
"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," kata Arifin.
Pembangunan smelter PT Freeport ini dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek ini adalah senilai US$ 3 miliar.
Baca juga: Harga Gas Turun, Dirut: PT Pupuk Indonesia Grup Berterima Kasih ke Menteri ESDM